5 Siswa SMP Katolik Adisucipto Penfui Raih Nilai Peringkat Tertinggi

0
1001
NTTSATU.COM — KUPANG —  Sebanyak lima dari 120 siswa dan siswi Kelas IX SMP Katolik Adisucipto Penfui, Kota Kupang, NTT tahun ajaran 2022, meraih lulusan dengan Nilai Peringkat Tertinggi dalam Ujian Akhir Sekolah, tahun pelajaran 2021/2022 kategorial juara I hingga juara V umum pada saat pengumumaman kelulusan di sekolah itu.

 

Kelima siswa itu masing-masing Ierene Hantaes Neno, Kelas IXA, meraih Juara I umum, Gadiza Indah Hakim Bifel, kelas IXA, meraih juara II umum, Laura Vicuna Aquaria Duhar, Kelas IXA, juara II umum, Stephan Marcostela Wassa, Kelas IXA, juara umum IV dan Ravilio Ireneu Mitenkodhasa Tanahwahang, kelas IXB juara V umum,” kata Kepala SMP Katolik Adisucipto Penfui, Kota Kupang, Romo Yonas Kamlasi, S.Fil. MM.

Sebagai bentuk penghargaan dan motivasi atas prestasi meraih nilai dengan peringkat tertinggi, ke-lima siswa-siswi itu setiapnya diberikan Tropi/Piala dan Piagam dari Sekolah milik Yayasan Swastisari, milik Keuskupan Agung Kupang itu.

Selain kategorial peraih nilai dengan peringkat tertinggi, ada juga pemberian penghargaan kepada lima siswa-siswa dengan kategorial aktif dan tekun dalam Pengembangan Diri.

Mereka itu adalah Fulgentius Rata Hurek, kelas IXA, Gracelia Primadiana Marno, Kelas IXB, Valentino Turman, kelas IXC, Maria Magdalena Keysa Nifu, kelas IXD dan Gelgani Aldi Sasi, kelas IXD serta Kevin Yupiter Tade, kelas IXD

Sementara lima siswa-siswi untuk kategorial yang mengangkat dan mengharumkan nama SMP Katolik Adisucipto Penfui lewat jalur lomba cerdas cermat (kelompok) tingkat SMP antara lain, Andreas Rifandi JE. Ukat juara lomba baca Kitab Suci, Glorya Josepha M Putri Wolo, juara lomba cerdas cermat Bahasa Inggris, Emanuel Ch. Lake, juara lomba cerdas cermat Matematika, Ierene Hantaes Neno, juara lomba cerdas cermat Matematika, Hendrik M Tani Un, juara lomba cerdas cermat matematika.

“Untuk kategorial ini (pengembangan diri dan mengharumkan nama sekolah), pihak sekolah memberikan Piagam Penghargaan untuk setiap siswa dalam kategorialnya, sebagai bentuk apresiasi atas kegigihan, ketekunan dan prestasi yang diraih dalam studi tiga tahun ditingkat SLTP,” kata Romo Yonas.

Romo Yonas yang saat itu didampingi Wakil Kepala Sekolah dari unsur awam yaitu Yohanes Gitan Hokon pada kesempatan itu mengatakan, SMP Katolik Adisucipto itu adalah Alma Mater, Ibu dan Rahim di mana 120 anak-anak ini dididik dan dibina selama tiga tahun di lembaga pendidikan menengah pertama ini.

“Hari ini kalian menamatkan pendidikan di Sekolah ini. Karena itu, harus menjadikan Sekolah ini almamatermu, sekolah ini adalah ibu-mu dan sekolah ini juga adalah rahim-mu,” kata Romo mengajak dan meneguhkan para tamatannya.

Dalam acara yang dipandu langsung Frater TOP yang juga guru di sekolah itu, Frater Tommy Kampur, Pr, sebagai kado bagi 120 lulusan dari sekolah ini, Pastor Yonas berpesan bahwa mimpi setiap anak agar sukses ke depan, maka harus menghargai waktu, selalu melihat/menunduk ke bawah (rendah hati), selalu menegadah ke plafon/langit-langit gedung dan rumah atau selalu berdoa dan bersyukur kepada Tuhan dalam segala hal apapun keadaannya dan berusaha agar selalu memiliki pandangan positif dan ber-wawasan yang luas, dan sebagainya.

Pada kesempatan itu juga Romo Yonas yang juga Pastor rekan di Paroki Santu Yosef Pekerja Penfui ini, menegaskan agar siswa-siswi Kelas IX ini menanggapi pengumuman kelulusan tidak dilakukan dengan euforia berlebihan, seperti mencoret baju seragam.

“Jika ini hal ini terjadi (mencoret baju seragam dengan spidol dan atau bentuk lainnya) yang merusak citra SMP Katolik Adisucipto Penfui ini di mata publik, maka siswa-siswi ini akan diberikan sanksi administrasi dengan tidak melayani surat keterangan Lulus (SKL) dan sanksi lainnya sesuai dengan tingkat kesalahan,” katanya tegas.

Sebelum itu, acara pengumuman dan penerimaan amplop kelulusan siswa-siswi SMP Katolik Adisucipto Penfui Kupang, diawali dengan Misa Syukur Perutusan bersama orangtua/wali siswa-siswa yang dipimpinan Kepala Sekolah, Romo Yonas Kamlasi, Pr, dimana seluruh peserta mengenakan busana adat lengkap dari daerah masing-masing. (RN/bp)

Komentar ANDA?