NTTsatum.com – LEMBATA – Sebanyak 80 desa pada 9 Kecamatan di Kabupaten Lembata terancam tidak mendapat kucuran dana ADD tahun anggaran 2018 dari Pemda Kabupaten Lembata jika sampai dengan deadline yang ditentukan, dokumen administrasi ADD tidak dibenahi.
Pernyataan ini diungkapkan Kadis Sosial PMD Kab Lembata, Drs. Aloysius Buto dan Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST dalam Rapat Lengkap Pamong Praja Tahun 2018 tingkat Kabupaten Lembata, yang berlangsung di Hotel Palm Indah, Jumat (25/05/2018).
Dalam kegiatan yang dihadiri para Camat, Kepala Desa dan BPD se-Kab Lembata tersebut juga dirangkaikan dengan Pelantikan Penjabat (Pj) Kepala Desa Pada, Kecamatan Nubatukan yang telah mengakhiri masa baktinya.
“Saya berharap tanggal 1 Juni 2018 tidak ada Desa yang dikenakan sanksi akibat keterlambatan administrasi ADD triwulan I 2018, karena keputusan initidak main-main dan akan diterapkan.Bagi Desa yang penyerapan anggarannya rendah maka alokasi anggaran akan diberikan sesuai anggaran yang terealisasi,” tegas bupati Sunur.
Kemudian dia melanjutkan, “Saya berencana untuk menyampaikan kepada Menteri Desa PDTT RI bagi Desa-Desa yang batas Desanya belum jelas atau belum terselesaikan, agar dihentikan Dana Desanya” ujarnya.
Sementara itu Aloysius Buto dalam laporannya mengatakan “Untuk Alokasi Dana Desa (ADD) 2018 dianggarkan sejumlah Rp.47.512.977.200,- bagi 144 Desa di Kab Lembata dimana Progress pencairan ADD tahap I tahun 2018 keadaan 25 Mei 2018 sebanyak 64 Desa telah mendapatkan rekomendasi pencairan sedangkan 80 Desa belum mendapatkan rekomendasi.
“Toleransi pencairan ADD tahap I paling lambat tanggal 31 Mei 2018 sehingga bagi Desa-Desa yang tidak mematuhi dan belum mendapatkan rekomendasi pencairan yang diterbitkan Dinas Sosial PMD, maka ADD triwulan I dinyatakan hangus dan tidak dapat diproses pencairan” ujarnya.
Adapun 80 Desa dimaksud tersebar dalam 9 Kecamatan yang ada yakni Kec Nagawutung (10 Desa ), Atadei (8 Desa), Ile Ape (9 Desa), Lebatukan (4 Desa), Nubatukan (7 Desa), Omesuri (15 Desa), Buyasuri (8 Desa), Wulandoni (11 Desa) dan Ile Ape Timur (8 Desa). (*/bp)
Foto: Bupati Lembata, Yentji Sunur