NTTsatu.com – KUPANG – Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar, Agung Laksono mengingatkan, penetapan calon kepala daerah yang akan mengikuti Pilkada serentak tahun 2018 mendatang harus benar-benar obyektif berdasarkan hasil survey bukan berdasarkan duit.
“Kalau mau menang Pilkada maka penetapan calon kepala daerah baik bupati, walikota maupun gubernur harus dilakukan secara obyektif sesuai hasil survey jangan berdasarkan kedekatan, koncoisme, persekongkolan apalagi berdasarkan duit,” kata Agung Laksono dalam sambutannya saat pembukaan Musda Dewan Pimpinan Kolektif Kosgoro Provinsi NTT di Hotel Kristal, Jumat, 31 Maret 2017.
Menurut Agung, keputusan DPP Partai Golkar bahwa penetapan calon kepala daerah berdasarkan hasil survey merupakan sebuah keputusan yang baik sehingga perjuangan biasa terukur dengan baik untuk mencapai kemenangan.
Dalam plikada langsung tanggal 15 Pebruari lalu, Golkar menargetkan kemenangan sebesar 60 persen, namun realisasinya sebesar 58 persen. Meski demikian, Golkar mencatatkan dirinya sebagai sebuah Parpol yang masih disukai di republik ini.
“Nanti pada Pilkada bulan Juni 2018 mencatang ada 171 daerah yang mengikuti pilkada termasuk termasuk 11 di NTT. Golkar masih tetap menargetkan kemenangan 60 persen. Target itu bisa terc apai jika memang penetapan calon itu dilakukan sesuai mekanisme yang benar yakni survey yang obyektif,” tegasnya.
Terhadap Kader Partai Golkar yang ada di Kosgoro, Agung manegaskan agar semua berjuang serius untuk kemenangan partai Golkar mulai dari Pilkada tahun depan, pemilihan legislatif dan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan serentak tahun 2019 mendatang,
Saya minta saudara-saudara untuk memenangkan Partai Golkar dalam setiap even politik mulai dengan Pilkada tahun depan hingga Pileg dan pilpres 2019 mendatang,” tegasnya. (bp)