Air Minum Jadi Masalah Serius di Kolipadan, Lembata

0
894
Foto: Brigjen TNI Agus Yuniarto Bersama Bupati Lembata dan Forkompinda saat meninjau lokasi pembangunan jalan sejauh 450m lebar 7 di desa Kolipadan, Kamis, 27 Juli 2018. (Foto Dok.Kominfo LBT )

NTTsatu.com – LEWOLEBA – TNI telah bersama rakyat di Kolipadan untuk membangun sejumlah fasilitas bagi masyarakat setempat. Namun hasil evaluasi mereka ternyata masih ada masalah serius di daerah itu adalah air minum

Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 Komando Distrik Militer 1624 Flotim Lembata Tahun Anggaran 2018 di Desa Kolipadan dievaluasi.  Ketua Tim Pengawasan dan Evaluasi (Wasev) Markas Besar TNI, Brigjen TNI Agus Yuniarto. Brijjen Agus   tiba di desa Kolipadan untuk mengawas dan mengevaluasi kegiatan tersebut pada Kamis, 27 Juli 2018.

Menurut Brigjen Agus  kegiatan yang dilakukan prahurit TNI  di Desa Kolipadan dengan membuka jalan  selebar 7 m dan panjang 450 m, Rehab Mesjid serta membuat pos kamling di pintu masuk desa telah menjawabi permasalahan masyarakat. Namun   Ia menilai harus ada permasalahan yang paling penting yang  akan diusulkan ke pemerintah pusat  untuk ditindaklanjuti.

“Masalah di desa-desa di seluruh Indonesia memang beragam namun kita focus pada satu permasalahan saja yang paling penting. Terhadap persoalan di Kolipadan ini kita focus  untuk membawa masalah air minum untuk  diperjuangkan ke pemerintah pusat.  TMMD ini akan berakhir namun usaha untuk membangun masyarakat di desa tetap berjalan.” katanya.

Dandim 1624 Flotim Lembata juga memaparkan  dalam proses pelaksanaan kegiatan TMMD di Desa Kolipadan, sulitnya air bersih bagi warga dan  prajurit, jauhnya bahan material batu dan pasir menjadi penghambat  proses pekerjaan.

Saat berada di lokasi kegiatan Brigjen Agus berpesan Kepada prajurit TNI   agar mengabdikan diri kepada rakyat secara tulus  karena  rakyat itu  ibarat ibu kandung  TNI.

“Bekerjalah dengan iklas, penuh semangat dan tanpa pamrih.  CCTV Tuhan lebih canggih dari teknologi apapun di dunia. Segala sesuatu yang kita lakukan akan dibayar habis. Jangan berfikir uang sekarang,  rahmat untuk sehat walafiat dan keluarga yang rukun dan damai juga adalah berkat yang harus kita syukuri,” pesanya.

Seorang ibu rumah tangga yang rumahnya  menjadi tempat tinggal prajurit TNI yang dikunjungi Brigjen Agus Yuniarto mengaku prajurit saat   bersama keuarganya terkesan ramah dan baik pada siapa saja.

“Mereka sangat baik dan kami sudah menganggap mereka seperti anak kami sendiri. Saat mereka pergi kita pasti ingat,” katanya.

Saat tiba di desa Kolipadan Brigjen Agus Yuniarto langsung bertatap muka dengan masyarakat desa Kolipadan, unsur Forkompinda dan Pimpinan OPD Yang hadir.

Dandim 1624 Flotim Lembata Komang Agus, M.P. S.Sos memaparkan berbagai proses penyelenggaraan kegiatan yang dibantu pemerintah Kabupaten Lembata, Keterlibatan masyarakat desa dalam mensukseskan kegiatan dan sepakterjang prajurit TNI dalam mengabdikan diri membangun desa di Kolipadan. Dandim melaporkan kendala-kendala dalam menjalan tugas dilapangan berupa

Brigjen TNI Agus Yuniarto dilokasi kegiatan menyatakan, banyak persoalan yang dialami masyarakat di desa yang  dikerjakan namun harus ada hal tertentu yang focus dikerjakan dan berdampak terhadap perubahan di desa. (Marsel Molan/Kominfo Lembata).

Komentar ANDA?