Akomodir Senior, Alasan Golkar Bentuk Dewan Pembina dan Dewan Pakar

0
445
Foto: Nurul Arifin

NTTsatu.com. Jakarta – Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin mengatakan, keputusan Munaslub menginginkan kepengurusan partai yang efektif dan efisien, serta tidak gemuk. Hal ini menjadi alasan tidak semua bisa diakomodir dalam kepengurusan DPP Golkar baru di bawah kepemimpinan Setya Novanto.

Kepengurusan Golkar menciut menjadi 200 orang saja yang sebelumnya mencapai 300 jabatan. Namun, hal ini diantisipasi dengan membentuk badan di luar DPP seperti dewan pakar dan dewan pembina.

“Tentu ini berimbas kepada teman-teman tidak puas, tidak mendapat tempat. Tapi kami mencoba membangun satu badan lain. Di sana ada dewan pakar, dewan pembina, dewan penasihat. Senior yang tidak tersalurkan ke dewan tersebut,” kata Nurul dalam diskusi publik yang diselenggarakan PARA Syndicate di kantornya, Jakarta Selatan, Jumat (27/5).

Dia menambahkan, dengan disalurkannya para kader yang tidak masuk ke dalam kepengurusan partai, diharapkan bisa mengakomodir ketidakpuasan mereka.

“Membangun partai itu tidak mungkin pekerjaaan individu. Kerjaan tim. Diharapkan kesadaran bersama,” ujarnya.

Sementara itu, mantan anggota DPR Komisi II periode 2009-2014 itu menambahkan, kepengurusan partai yang baru akan diumumkan sebelum awal Juni 2016. Pengumuman kepengurusan baru ini dilakukan berbarengan dengan Rapimnas.

“Rencananya tangggal 1 atau 2 ini kami akan melakukan rapimnas . Di situ akan diumumkan pengurus dan dilantik. Sebelum bulan puasa. Dewan pembina Pak Ical dilibatkan. Kemudian dewan pakar bapak Agung Laksono, dewan penasihat,” pungkasnya. (merdeka.com)

Komentar ANDA?