Akses Jalan ke Kampung Korban Penyanderaan Lumpuh Total

0
473
Foto: Kondisi jalan menuju desa Latonliwo di Kecamatan Tanjung Bunga, kabupaten Flores Timur dalam kondisi sangat parah dan tidak bisa dilalui pada Jumat, 15 Juli 2016

LARANTUKA, NTTsatu.com – Upaya wartawan untuk bisa tiba di kampung ketiga korban penyanderaan ternyata bukan hal mudah, Akses jalan sangat sulit  dilewati kendaraan terutama mobil, sehingga rencana terpaksa batal di tengah jalan pada, Jumat, 15 Juli 2016.

Kondisi ini juga memuat masyarakat setempat mengalami kesulitan memasok hasil pertanian ke kota karena itu sebagian warga setempat harus merantau ke luar daerah bahkan ke luar negeri untuk bisa memperbaiki kehidupan ekonomi mereka seperti yang dilakoni ketiga warga desa Laton Liwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Flotim hingga akhirnya disandar kelompok Abu Sayyaf di Malaysia.

Minimnya infrastruktur seperti jalan raya, listrik maupun jaringan telepon menjadi salah satu pemicuh bagi warga setempat untuk meninggalkan profesinya sebagai petani dan memilih jalan merantau di negeri orang.

Kondisi jalan seperti yang disaksikan wartawan itu memang benar-benar rusak parah. Saat ini akses menuju Latonliwo  baik jalur darat maupun laut benar-benar lumpuh total. Apalagi hujan yang mengguyur daerah itu dan ombak besar di daerah itu beberapa hari terakhir ini.

Hendrik Belang, anggota DPRD Flotim yang bersama wartawan menuju desa Latonliwo, Jumat, 15 Juli 2015 tidak bisa tiba di desa itu dan harus kembali ke Larantuka, ibu kota Kabupaten Flotim.

“Ya memang niat kita besar untuk mengunjungi keluarga korban tapi, kondisi jalannya sangat licin dan ini mengandung resiko. sehingga apa boleh buat, terpaksa kita harus pulang ke Larantuka,” katanya.

Sementara Bernadus Besi Koten, ayah kandung salah satu korban penyanderaan yakni Theodorus Kopong mengaku, anaknya pergi merantau ke Malaysia belum genap setahun. Theodorus terakhir menelpon keluarga sekitar enam bulan yang lalu bahwa  dirinya sedang mencari ikan di laut.

Kejadian ini memang sangat memilukan, namun keluarga Korban berharap mereka bisa diselamatkan dan kembali berkumpul dengan keluarga seperti sebelumnya.

Sebelumnuya diberitakan, pada tanggal 10 Juli 2016 lalu, tiga orang TKI asal NTT yang ekerja seagai nelayan di Malaysia diculik oleh kelompok bersenjata api ketika ketiganya sedang mencari ikan. Mereka diculik kelompok Au Sayyaf dan dibawah ke perairan Filipina dan menyandera mereka. (ven/bp)

Komentar ANDA?