Aksi Damai Terkait Kematian Astrit dan Lael

0
1207

NTTSATU.COM — KUPANG — Kematian Ibu dan Anak, Astrit Manafe dan anaknya Lael yang ditemukan meninggal dalam bekas galian pipa di Penkase, Kota Kupang masih menyimpan misteri. Arus perhatian publik dari berbagai penjuru tertuju pada proses hukum yang sedang berlangsung, baik di Polda NTT maupun Kejaksaan Tinggi NTT. Warga yang tergabung dalam Aliansi Peduli Kemanusiaan bakal menggelar Aksi Damai Jilid V di Bundaran Tirosa, Kota Kupang, hari ini Minggu (16/1/2022).

Koordinator Aksi, Kristo Kolimon menyebut, pada Minggu 16 Januari 2022 mulai Pukul 15.00 hingga 20.00 Wita bakal digelar aksi damai jilid V dengan berbagai kagiatan diantaranya Panggung Rakyat yang didalamnya ada orasi, ada lagu, puisi dan stand up comedy.

“Juga ada diskusi ilmiah yang menghadirkan Buang Sine dari Tim Pencari Fakta Independen yang akan membuka ke publik tentang data-data dan fakta yang ditemukan TPFI yang sudah diserahkan ke Kapolda NTT dan Kejari NTT. Namun kami menduga data itu belum sampai ke Kapolda dan Kejati sehingga biarlah Om Buang Sine membukanya di Panggung Rakyat itu. Juga ada pakar hukum serta psikolog,” sebut Kristo Kolimon kepada SelatanIndonesia.com, Minggu (15/1/2022).

Kristo menyebutkan, dengan meilihat animo yang besar dari masyarakat untuk hadir dalam aksi damai Panggung Rakyat itu maka diperkirakan sekitar 500-1000 orang bakal hadir dalam aksi tersebut. “Kami menghimbau kepada masyarakat yang mau ikut agar bisa membawa lilin sendiri, juga payung,” katanya.

Ia berharap agar keadilan bagi Astrit dan Lael bisa secepatnya ditemukan oleh pihak penegak hukum dengan menggunakan fakta dan petunjuk yang diberikan oleh netisen dalam kasus ini. “Dan kami akan terus bersuara sampai keadilan itu kami peroleh dari aparat penegak humum,” katanya.

Pemkot Tidak Ijinkan Gunakan Bundaran Tirosa
Rupanya, rencana aksi damai jilid V dan Panggung Rakyat untuk Astrit dan Lael yang bakal digelar di Bundaran Tirosa tersandung ijin dari Kadis Kebersihan Kota Kupang, Orson Nawa. “Kami memang ada kendala sedikit tadi, Kepala Dinas Kebersihan Pak Orson Nawa, yang bertanggung jawab untuk Taman Bundaran Tirosa melalui kepala UPTD tidak memberikan ijin kepada kami.
Sempat kami melakukan lobi beberapa kali, dan hendak bertemu Pak Walikota di Hotel Maya untuk lobi tapi tidak sempat jumpa Pak Walikota. Kami berharap, besok Pak Walikota bisa memberikan kebijakannya untuk kami bisa menggelar aksi damai dan Panggung Rakyat ini,” ujar Kristo.(SI/bp)

Komentar ANDA?