KUPANG. NTTsatu.com – Solidaritas Mahasiswa Peduli Lembata (Simpel) , Minggu (12/06/16) malam menggelar aksi seribu lilin di Taman Nostalgia (Tamnos) Kupang.
Kegiatan ini sebagai bentuk kerpihatinan generasi muda asal Lembata di Kupang terhadap kondisi social kemasyarakatan dan pemerintahan di Kabupaten Lembata dibawah kepemimpinan Bupati Eliazer Yentji Sunur.
“Hari ini tatanan social, agama dan adat dibawah kepemimpinan Yentji Sunur hancur. Bagaimana tidak, rakyat yang kritik pemerintah dipolisikan, pastor yang kotbah di gereja dipolisikan juga. Pembunuhan merajalela, pemerasan dan ijazah palsu. Lemahnya penegakan hukum mewarnai kepempinan Yentji Sunur, karena itu kami lakukan aksi ini sebagai tanda perkabungan atas segala ketidakadilan dan kepalsuan di negeri Lembata. Kami minta kembalikan Lembata kami yang dulu sangat harmonis,” tulis Koordinator Umum Simpel, Iggo Making dalam rilisnya kepada redaksi NTTsatu.com.
Iggo juga menulis, aksi ini juga digelar sebagai tanda protes atas bentuk kepemimpina Yentji yang dulunya dipilih secara demokratis tetapi sekarang memimpin secara otoriter. Juga sebagai bentuk krprihatinan atas kepalsuan yang ditunjukkan bupati Lembata yang hari ini diduga kuat menggunakan ijazah palsu.
Selain itu juga sebagai bentuk protes kepada aparat penegak hukum yang menuru Simpel masih berupaya melindungi penguasa dan mengabaikan kaum kecil.
Iggo menjelaskan, dalam aksi yang digelar pukul 19.00 wita di Tamnos Kupang itu dihadiri oleh sekitar 30-an anggota Simpel. Acaranya diwarnai dengan renungan disusul pembacaan puisi hingga puncaknya pembakaran lilin. (bp)