AKU Menyuruh Utusan-Ku Mendahului Engkau

0
507

Oleh: Rm Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu III Adven, 11 Desember 2022*.
Bacaan. Yesaya 35: 1 – 6a,10 dan Yakobus 5: 7-10 dan Injil  Mt 11: 2-11.

Hidup kita manusia sulit terhindar dari berbagai kesusahan. Menemui orang yang punya rasa peduli pun amat susah apalagi kalau bermukim di perkotaan. Kebanyakan orang memiliki sifat individualisme tinggi sehingga antar satu dengan lainnya tak mau saling merepotkan. Seandainya ada urusan penting barulah ada komunikasi. Selebihnya urusan penting apapun di- serahkan kepada orang lain.

Memberikan bantuan yang tepat sasar, tepat waktu, tepat orang seungguhnya menyelamatkan nyawa orang dari bahaya. Memang tak banyak orang yang merasa peduli. Nubuat nabi Yesaya dalam bacaan pertama tadi tentang kepedulian Allah terhadap manusia dan alam semesta sangat puitis. 1). Alam akan dibaharui. Padang gurun dan padang kering akan bergirang. Padang belantara akan berbunga. 2). Manusia akan dibaharui. Ketika itu mata orang buta akan dicelikan dan telinga orang tuli akan dibuka. Orang lumpuh akan lompat ibarat rusa dan mulut orang bisu akan bersorak. 3). Cara hidup diperbaharui. Di situ akan ada jalan raya yang disebut jalan kudus. Orang jahat tak akan melintasinya. Hanya orang lurus, jujur dan benar akan berjalan di atasnya.

Saat keselamatan sudah mulai tampak pada zaman hidup Yohanes Pembaptis. Banyak orang merindukan tokoh peduli yang membantu mereka agar keluar dari berbagai kesulitan. Para murid sudah punya feeling jangan-jangan orangnya itu ialah Yesus sendiri. Sebab pada waktu itu Yohanes sudah dipenjarakan. Olehnya sewaktu orang datang tanya kepada-Nya: Engkau kah orang itu? Jawaban Yesus agak diplomatis, hati-hati karena lebih mengarah kepada kesaksian hidup nyata. “Orang buta melihat, orang tuli mendengar, orang lumpuh berjalan, orang kusta jadi tabir, orang mati dibangkitkan; dan kepada kaum miskin diberitakan Kabar baik’.

Jawaban Yesus memberikan semangat dan penghiburan bagi Yohanes Pembaptis yang mulai menjalani getirnya kehidupan di penjara akibat buah pewartaannya. Sebab dia sudah terlebih dahulu menyerukan nilai kebenaran sambil mencela hidup amoral Herodes (Mt 14:3-4). Dengan kesaksian hidup demikian tidak sia-sia bagi Yohanes yang mengalami duka derita. Kalau toh dia harus mati maka kematiannya sangat bermakna. Pengorbanannya menghasilkan buah-buah iman demi tegaknya Kerajaan Mesias di muka bumi.

Baik kesaksian Yesus dan Yohanes yang menegakkan kebenaran dengan darah, sejatinya merupakan suatu daya dorong buat kita. Tak lain mau memantapkan keyakinan akan keselamatan agar lebih teguh beriman. Keyakinan itu kita butuhkan agar dalam situasi apapun tetap berpegang pada jalan kebenaran yakni jalan Kristus sendiri. Kata rasul Yakobus tadi: ‘Kamu juga harus bersabar dan teguhkanlah hatimu, sebab kedatangan Tuhan sudah dekat”. Pesan ini masih amat relevan buat kita hari ini, terlebih ketika harus berhadapan dengan perlawanan dunia yang tak ramah atas iman kita. Cukup sabarkah kita ketika harus berhadapan dengan segala kesulitan hidup?

Salam *Seroja*, sehat rohani jasmani di Minggu III Adven buat semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹✝️🌹🎁🛍️🍇🍇🌽🎉🔥🔥🤝🤝🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?