Anak itu Berkembang Penuh Kebijaksanaan

0
341

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu Pesta Keluarga Kudus*, 31 Desember 2023. Bacaan: Kejadian 15: 1-6, 26: 1-3 dan Ibrani 11:8, 11-12, 17-19 dan Injil  Lk 2: 22-40.

Tak dapat dipungkiri bahwa keluarga adalah segalanya sehingga selalu menjadi prioritas utama perhatian. Selain itu Keluarga adalah juga ikatan terpenting yang dapat dimiliki dalam seluruh hidup. Karena di dalamnya kita mengalami sukaduka hidup bersama yang lebih berharga daripada karier, pekerjaan dan harta benda. Tak heran jikalau kita selalu mengandalkan anggota keluarga selama masa-masa sulit. Sebab orang-orang di dalamnya adalah tempat kita mendapatkan kekuatan, rasa cinta, kebahagiaan dan dukungan tanpa syarat. Mereka selalu ada untuk kita dan akan mendukung kita.

Gereja katolik hari ini merayakan Pesta Keluarga Kudus Nazaret. Sebutannya demikian karena relasi intens yang terjalin antarmereka dan dengan Allah. Karena itu juga menjadi lebih jelas bahwa kekudusan keluarga Nazaret justru tampak pada keterbukaan mereka yang mengundang Allah untuk ikut campur tangan. Bisa dilihat peristiwa saat Maria dan Jusuf menerima pesan malaekat Tuhan. Mereka putuskan dengan bijaksana lalu berkemas untuk pergi. Begitupun saat Yesus hilang dalam kerumunan orang banyak sepulang berziarah.

Terkadang ada saat dimana dalam keterbatasan, kita juga merindukan agar keluarga kita pun menjadi kudus. Hal sederhana yang menjadi dasar pertanyaan adalah: apakah kita selalu berusaha menjadi kudus? Tak perlu kita bandingkan terlalu jauh dengan daya juang para santo santa atau beato dan beata. Menjadi kudus bukan dalam arti kita tak berdosa lagi atau tak buat salah lagi. Selagi kita menjadi manusia maka sulit kita luput dari godaan. Menjadi kudus bisa jadi kalau pikiran, perkataan dan perbuatan kita terarah seperti kasih Yesus yang menjiwai dunia.

Bila ingin keluarga kita pun menjadi kudus maka sangat perlu kita evaluasi hal sederhana yang selalu dominan dalam hidup bersama. *Pertama*, apakah perbuatan kita baik untuk dipanuti anak anak dalam rumah. *Kedua*, apakah kita sudah bertobat melakukan KDRT dalam rumah tangga. *Ketiga*, apakah kita masih menjadikan rumah tangga kita sebagai sebuah arena kebun binatang? Pertanyaan reflektif sederhana ini bisa memacu kita membangun keluarga idaman sesuai nilai kasih dan kehendak Kristus sendiri. Nabi Yesaya katakan: Basuhlah, bersihkanlah dirimu, jauhkanlah perbuatan perbuatanmu yang jahat dari depan mata-Ku. Berhentilah berbuat jahat dan belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan (Yes 1,16-17a).

Pesta Keluarga Kudus justru terjadi di akhir tahun 2023. Kita diajak untuk mensyukuri segala berkat Tuhan selama setahun berjalan bersama keluarga. Ada situasi dimana kita terkadang mengalami jatuh bangun, menangis dan tertawa, cemas dan berharap kita perlu lihat bersama lagi. Selain itu pun kita diharapkan menatap tahun baru yang sudah pasti di depan mata dengan penuh iman bahwa Tuhan berkenan memenuhi segala harapan kita. Satu hal yang pasti Bahwa Tuhan masih menganugerahkan kita kesehatan yang baik untuk berpikir dan bertindak sambil mengayunkan langkah awal di tahun baru 2024. Terima kasih atas berkat-Mu Tuhan dan selamat tinggal segala kenangan di tahun 2023.

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🎅🧑‍🎄🌲🎄🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?