NTTsatu.com – KUPANG – Naas menimpah keluarga Kepala Seksi Tindak Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari) Timor Tengah Utara (TTU), Kundrat Manthulas. Senin, 28 Mei 2018 sekitar pukul 07.00 wita, anaknya bernama Richad Manthulas berusia empat tahun (4) anak diculik orang tak dikenal (OTD).
Dugaan penculikan anak Kasi Pidsus Kejari TTU ini terjadi diwilayah Perumahan BSB (BudqqQq11ianto Sejahtera Bersama) Blok D no. 38, Jalan Fatudela 2, kelurahan liliba, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang.
Kundrat Manthulas yang dihubungi wartawan via handphone mengisahkan kejadian berawal ketika korban dan Wilar (adik korban) bersama pembantu keluar rumah pergi ke warung yg terletak disamping rumah korban.
Saat itu, lanjutnya, didepan rumah korban ada sebuah mobil avansa putih berisi dua orang yang salah satunya memakai jaket dan bermasker. Kedua orang tersebut terlihat mencurigakan karena sejak awal telah memantau warung dan rumah korban.
“Awalnya ada mobil avansa putih hanya mondar – mandir di depan warung sambil pantau rumah dan warung tapi tidak membeli apa-apa,” kata Kundrat.
Ditambahkan Kundrat, saat itu Korban bermain di depan warung sedangkan pembantunya mengejar adiknya di belakang warung, ketika pembantunya kembali menjemut korban, korban sudah tidak ada ditempat dan mobil sudah tidak ada juga.
Atas kejadian itu, Kundrat Manthulas akhirnya membuat laporan polisi ke Mapolres Kupang Kota untuk ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian. Dirinya berharap anaknya bisa ditemukan dan pelaku dapat ditangkap.
Polisi Sedang Telusuri
Kapolres Kupang Kota, AKBP Anton C. Nugroho, meminta diberikan waktu untuk mengungkap kasus dugaan penculikan terhadap Richard Manthulas (4) putera pertama Kasi Pidsus Kejari TTU, Kunrad Manthulas.
Kasus dugaan penculikan itu sedang ditangai Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Kupang Kota.
Kepada wartawan di Mapolres Kupang Kota Senin (28/5/2018) siang, AKBP Anton membenarkan bahwa Polres Kupang Kota telah menerima laporan tersebut dan langsung merespon laporan tersebut, pihak kepolisian telah bekerja untuk melakukan penyelidikan dan pendalaman.
“Anggota sudah turun untuk melakukan penyelidikan di lapangan dan saat ini sedang kita kembangkan. Pihak kekuarga sedang kita mintai keteragannya, demikian juga saksi dari pemilik kios di depan rumah korban, serta pembantu rumah tangga juga akan kita mintai keterangan,” kata Kapolres.
Lebih lanjut, AKBP Anton meminta diberikan waktu agar dapat mengungkap kasus ini. “Kasih kita waktu, kita lakukan penyelidikan. Mohon doanya supaya bisa diungkap”.
Menurut AKBP Anton, semua kemungkinan bisa saja terjadi.
Terkait motif di balik dugaan penculikan ini belum bisa dipastikan karena menurutnya ada banyak motif yang mungkin saja menjadi pemicunya. (*/bp)