Anggota DPRD Sikka Perang Mulut dengan KSOP Maumere

0
742

NTTsatu.com – MAUMERE – Seorang anggota DPRD Sikka bernama Syarifuddin terlibat perang mulut dengan Kepala Syahbandar Operasional Pelabuhan (KSOP) Maumere Yohanis Kumanireng. Persoalannya gara-gara sebuah kapal tradisionil yang dilarang berlayar karena jumlah penumpang melebihi kapasitas. 

Pertengkaran antara dua orang ini terjadi di Pelabuhan Laurens Say Maumere, Senin (9/7), sekitar pukul 14.00 Wita. Puluhan penumpang menonton debat mulut yang berlangsung lebih dari satu jam. Tidak terjadi kekerasan fisik pada perang mulut yang emosional tersebut.

Media ini mendapatkan video rekaman pertengkaran antara Syarifuddin dan Yohanis Kumanireng. Dari rekaman video tampak terlihat Syarifuddin mengenakan pakaian safari dengan Pin DPRD pada bagian kiri baju. Sementara Yohanis Kumanireng mengenakan pakain seragam resmi Syahbandar.

Diketahui kapal tersebut akan berlayar dari Maumere menuju Pemana. Jumlah penumpang yang tertera pada manifest sebanyak 30 orang. Namun kenyataannya terdapat lebih dari 70 penumpang. Otoritas Pelabuhan Maumere menguatirkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Melihat realitas ini, KSOP Maumere melarang kapal tersebut berlayar, guna menghindari terjadinya kecelakaan lalulintas laut. Hal ini dilakukan sesuai instruksi atasan, menyusul terjadi peristiwa tenggelamnya kapal motor di Selayar dan Danau Toba beberapa waktu lalu. Setelah berkoordinasi dengan nahkoda, KSOP Maumere meminta agar kapal tersebut tidak berlayar.

“Kami sudah ajak nahkoda untuk berbicara soal masalah ini, supaya masalah yang di Selayar dan Danau Toba tidak terjadi daerah kita, demi keselamatan pelayaran. Ternyata datang anggota Dewan ini dan dia marah-marah. Kami tetap melarang tidak boleh berlayar,” tegas Yohanis Kumanireng.

Pengawasan yang dilakukan KSOP Maumere, justeru membuat Syarifuddin marah. Dia membawa-bawa nama lembaga DPRD yang fungsinya juga melakukan pengawasan. Wakil rakyat dari PKB Sikka datang ke Pelabuhan Laurens Say dan langsung berdebat dengan Yohanis Kumanireng.

Syarifuddin menyesalkan sikap KSOP Maumere yang melarang kapal berlayar. Dia mempertanyakan bentuk pengawasan yang baru hari itu dilakukan oleh KSOP Maumere.

Dia menilai terjadi diskriminasi, karena sebelumnya banyak kapal motor dengan kapasitas penumpang melebihi manifest justeru dibiarkan berlayar.

“Selama ini kapal motor muat penumpang lebih tapi bisa berlayar. Kenapa baru hari ini tidak lolos, dan itu tanda tanya buat saya. Itu artinya selama ini kurang terjadi pengawasan. Kasihan ini masyarakat sudah lapar. Saya ini anggota Dewan dari Pemana loh,” ungkap Syarifuddin.

Pertengkaran antara dua orang ini akhirnya diselesaikan secara baik di Kantor KSOP Maumere. Yohanis Kumanireng memberikan penjelasan dan pemahaman tentang keselamatan berlayar, dan kemudian dipahami oleh Syarifuddin. Kapal motor tersebut pun tetap tidak bisa berlayar dengan kapasitas penumpang yang melebih manifest. (vick)

 

Foto: Suasana pertengkaran antara anggota DPRD Sikka Syarifuddin dengan KSOP Maumere Yohanis Kumanireng di Pelabuhan Laurens Say, Senin (9/7);

 

Komentar ANDA?