Ansar-Raga Janji Buka 5.000 Lapangan Kerja

0
796
Foto: Ketua KPU Sikka Vivno Bogar menyerahkan berita acara penerimanaan pendaftaran kepada pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga, Senin (8/1)

NTTsatu.com – MAUMERE – Pasangan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga (Ansar-Raga) memberikan perhatian khusus kepada para penganggur di Kabupaten Sikka. Jika dipercayakan memimpin Kabupaten Sikka, Ansar-Raga berjanji akan membuka 5.000 lapangan kerja.

Tekad ini disampaikan lantang Balon Wakil Bupati Rafael Raga di depan peserta deklarasi Ansar-Raga yang berlangsung di halaman Kantor Partai Golkar Kabupaten Sikka di Jalan Wairklau Maumere, Senin (8/1). Saat itu Rafael Raga yang mendampingi Yoseph Ansar Rera, memberikan gambaran umum tentang program kerja lima tahun ke depan jika keduanya terpilih.

“Maka ke depan kita akan menciptakan lebih dari 5.000 lapangan kerja dan diberikan upah minimum yang melebihi upah minimum provinsi,” demikian Rafael Raga dari atas panggung deklarasi.

Pernyataan Rafael Raga ini melanjutkan pesan Ketua DPD II Partai Golkar Kabupaten Sikka Gorgonius Nago Bapa. Dalam pidato politiknya, Nago Bapa berpesan jika terpilih nanti Ansar-Raga harus memperhatikan tiga sektor penting yaitu sandang, pangan dan papan.

Namun apa yang disampaikan Rafael Raga ini buru-buru diralat Yoseph Ansar Rera ketika dihubungi di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sikka di sela-sela pendaftaran. Yoseph Ansar Rera menjelaskan maksud dari rencana mereka membuka lapangan pekerjaan.

“Saya luruskan dulu. Bukan 5.000 lapangan kerja, tetapi 5.000 tenaga yang terserap, begitu maksudnya. Nanti dijelaskan oleh Pa Rafael,” ralat Yoseph Ansar Rera yang duduk berdampingan dengan Rafael Raga.

Rafael Raga menjelaskan 5.000 tenaga kerja yang akan diserap itu baik di sektor informil maupun sektor formil. Tenaga kerja pada sektor informil ada hubungannya dengan penguatan pada tiga sektor unggulan yaitu pertanian, perikanan dan kelautan, serta pariwisata. Sementara di sektor informil, dia menyinggung soal guru honor dan infrastruktur.

Yoseph Ansar Rera menambahkan keduanya berencana akan membuka industri pengolahan, dan itu akan diawali dengan pengolahan kakao hingga menjadi coklat batangan. Dia menyinggung Sikka Innovation Center yang akan dikembangkan sebagai pengolah kakao dan juga kelapa.

Dia mengakui pemerintah mengalokasikan biaya operasional di SIC masih sangat kecil. Sementara mengenai 5 orang tenaga kontrak yag direkrut tapi tidak ada alokasi biaya, Yoseph Ansar Rera mengaku baru mengetahuinya. Dia mengatakan pada saatnya pemerintah harus mengalokasikan biaya untuk tenaga honor di SIC, karena bagaimana pun jika proses sudah mulai maka tenaga kontrak sangat dibutuhkan. (vic)

Komentar ANDA?