NTTsatu.com- MAUMERE – Sebuah foto menggambarkan sejumlah pegawai negeri sipil di lingkup Pemkab Sikka sedang berpose mengangkat tiga jari. Mereka berpose bersama calon Bupati dan Wakil Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga (Ansar-Raga) di depan Gedung Poliklinik BLUD TC Hillers Maumere, Selasa (13/2). Praktis foto ini pun menjadi viral dan pergunjingan masyarakat.
Foto ini diposting akun facebook Humas-Protokol Sikka pada Selasa (13/2) pukul 21.54 Wita. Sesuai nama, diperkirakan akun facebook ini digunakan staf di Bagian Humas dan Protokol Setda Sikka. Beberapa aktifis politik dan hukum kemudian membagikan foto. Beragam tanggapan pun bermunculan.
Kuat dugaan pose Ansar-Raga bersama sejumlah PNS ini terjadi setelah penarikan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sikka. Padan penarikan nomor urut, pasangan calon Ansar-Raga mendapat nomor urut 3. Usai penarikan nomor urut, Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera bersama meresmikan Gedung Poliklinik BLUD TC Hillers Maumere.
Pada foto yang diposting Humas-Protokol tersebut berurutan berdiri dari kiri adalah staf Badan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Sikka Yohanis Laba, calon Wakil Bupati Sikka Rafael Raga, Direktur BLUD TC Hillers Clara Francis, calon Bupati Sikka Yoseph Ansar Rera, istri mantan Direktur BLUD TC Hillers, Wakil Bupati Sikka Paolus Nong Susar,
Sekretaris Daerah Valentinus Tupen, dan seseorang yang belum terkonfirmasi.
Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga mengenakan baju kemeja berwarna putih. Sementara Yohanis Laba, Paolus Nong Susar, dan Valentinus Tupen mengenakan pakaian keki. Sedangkan Clara Francis mengenakan pakaian adat.
Semua mereka sedang mengangkat tangan kanan ke depan dan mengacungkan tiga jari. Tampak wajah mereka penuh gembira. Diduga kuat tiga jari yang diacungkan tersebut adalah makna dari nomor urut 3 yang merupakan nomor urut pasangan calon Ansar-Raga.
Sampai dengan Rabu (14/2) pukul 14.17 Wita, postingan Humas-Protokol ini hanya mendapat dua komentar. Akun Handrianus Yovin Karwayu menulis Bupati sama Ketua DPRD resmikan gedung pemerintah fotonya pake 3 jari. Sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui. Ditutup dengan dua emozi tertawa. Komentar ini ditanggapi akun Maria Alestry Sute yang menulis Yovein ee ko mcm profokator sjaa.
Akun Soarez Fransisco membagikan postingan Humas-Protokol pada diniding pribadinya. Dalam keterangan dia menulis “Di sela-sela peresmian aset daerah, ada salam 3 jari. Maksud naon?”.
Beragam tanggapan mulai bermunculan di postingan ini. Sebagian besarnya mengecam PNS yang terang-terangan melakukan politik praktis. Petani Sengon Florata menulis “Hahhaaa action yang kurang baik”. Dia menambahkan “ASN oh ASN”. Yombe menegaskan “ASN main politik praktis termasuk Sekda. Bahaya”. Akun Marviano Zoares menulis “Sangat memalukan. Ini pelecehan terhadap UU”.
Akun Donatus David, yang adalah Wakil Ketua DPRD Sikka menulis, “ Semoga Panwaslu bisa buka mata, tidak ktiduran”. Yopi Tanga Putra menulis singkat, ”Kebablasan”. Cucun Sunarya menimpali, “Lost control”.
Nholie Mekeng menulis sindiran, “Paket takut kalah ya begitu, segalama macam cara dihalalkan. #Lautahi poi”.
Sementara akun Ina Cosmas menyebut, “Salam 3 jari karena paket Ansar Raga mendapat nimor urut 3”.
Tanggapan juga datang dari anggota DPRD NTT Emanuel Kolfidus. Dalam komentarnya, dia menulis, “Humas kok jadi jurkam ya? Hehehe, mungkin terlalu semangat, mestinya foto dengan telunjuk jari ini tidak boleh disebarkan oleh lembaga pemerintah yangn semestinysa bersikap netral dan adil kepada semua pasangan calon”.
Dia menambahkan, “Ini bisa dilaporkan sebagai bentuk ketidaknetralan lembaga pemerintah, penyalahgunaan wewenang dan yang melakukan kalau ASN maka patut diproses berdasarkan peraturan tentang ASN”. Eman Kolfidus menambahkan, ”Si Humas ini setelah Pak Ansar tidak jadi bupati, perasaan dia bagaimana? Apalagi kepada bupati baru?”. Jhosep Pedor menimpali ringan, “Humasnya blunder”.
Mekeng Landoaldus, mantan anggota DPRD Sikka juga ikut memberikan komentar. Dia mengatakan, “Ini Humas Protokol Sikka atau Humas Calon? Kentara sekali keberpihakannya”. Dan Soarez Fransisco menambahkan, “Harus ada yang lapor. Ini jelas memanfaatkan posisi untuk memihak salah satu paslon. Netral kah?”.
Hingga saat ini media ini belum sempat meminta keterangan dari Panitia Pengawas Pemilihan (Panwaslih) Kabupaten Sikka. Media ini sudah berupaya menemui Ketua Panwaslih di kantornya, tetapi yang bersangkutan sedang ada kegiatan Hotel Wailiti. (vic)
Foto: Pasangan calon Yoseph Ansar Rera dan Rafael Raga pose bersama sejumlah aparatur sipil negara sambil mengacungkan tiga jari sesuai nomor urut Ansar-Raga;