Ansar Rera Curhat Banyaknya Masalah Tenaga Kerja di Kabupaten Sikka

0
421
Foto: Bupati Sikka Ansar Rera pose bersama tujuh kepala dinas/badan yang baru saja dilantik pada Selasa (13/6) di Sikka Konvention Center

NTTsatu.com – MAUMERE– Sudah hampir 4 tahun Yoseph Ansar Rera dipercayakan rakyat memimpin Kabupaten Sikka bersama Paolus Nong Susar. Menjelang pengujung masa tugasnya, dia sempat mencurahkan hati tentang banyaknya masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Sikka.

Curhat Yoseph Ansar Rera ini dia ungkapkan usai melantik tujuh kepala dinas/badan, Selasa (13/6) di Sikka Convention Center. Salah satu pejabat yang dilantik yakni Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Germanus Goleng. Sebelumnya Germanus Goleng yang pernah menjadi Camat Waigete itu menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Sikka.

“Soal tenaga kerja itu menjadi perhatian nasional. Apalagi kita di NTT berkait dengan penjualan orang, perdagangan orang. Itulah salah satu alasan mengapa Dirjen Kerja Sama ASEAN membuat peringatan HUT ASEAN ke-50 di Maumere. Karena dalam data mereka Kabupaten Sikka salah satu yang berkontribusi ketenagakerjaan yang kerja di luar negeri, yang lebih banyak adalah tenaga kerja ilegal. Orang kejar-kejar di hutan. Itu mereka data semua. Kalau begitu kita menyemangati ini di Maumere dengan satu fokus bagaimana menata proses perekrutan ketenagakerjaan ke luar negeri,” ujar Ansar Rera.

Dia menambahkan, baru-baru ini polisi menahan tenaga kerja ilegal yang ingin ke luar negeri. Para tenaga kerja ilegal itu, selain dari Kabupaten Sikka, juga ada yang dari Kabupaten Manggarai Timur dan Ngada. Pemkab Sikka melalui Dinas Sosial terpaksa memulangkan mereka karena dianggap diterlantarkan di Maumere oleh perekrut.

“Dinas Sosial yang mengatasi itu, sementara kita tidak ada anggaran untuk urus seperti itu. Pusing!,” ujar dia.

Terkait ini, Ansar Rera memerintahkan Germanus Goleng untuk segera membangun kerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja se-Flores dan Lembata. Kerja sama dimaksud, untuk mencegah dan mengatasi munculnya tenaga-tenaga kerja yang hendak berangkat ke luar negeri atau ke daerah lain di Indonesia, tetapi dengan tidak melengkapi dokumen yang benar dan sah.

Ansar Rera juga gerah melihat persoalan ketenagakerjaan di wilayah Kabupaten Sikka. Dia menyebut ada banyak sekali persoalan ketenagakerjaan di perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah ini. Antara lain, gaji tidak dibayar tepat waktu dan ada yang kerja tanpa kontrak. Dia meminta Germanus Goleng untuk segera melakukan pembenahan dan pembinaan. (vik)

Komentar ANDA?