Antisipasi Kekeringan, PDAM Kota Pantau Sumber Air

0
393

KUPANG. NTTsatu.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)  Kota Kupang melakukan antisipasi kekeringan di musim kemarau ini. antisipasi itu antara lain, melakukan pemantauan debit air pada seluruh sumber air yang selama dipakai oleh PDAM untuk memenuhi kebutuhan para pelanggang PDAM Kota Kupang.

Direktur PDAM Kota Kupang, Noldi Mumu kepada wartawan di kantornya, Senin (10/8/2015) mengatakan, pemantaun debit air ini, belum diketahui penurunannya dimusim kamarau  yang saat ini sedang terjadi, namun  tentunya fenomena siklus alam yang terjadi saat ini pastinya bisa mengakibatkan penurunan debit air.

“Untuk sumber air permukaan dan air tanah dalam, sudah pasti akan berkurang akibat fenomena alam. Namun untuk saat belum ada indikasi penurunan. Dalam bulan Agutus ini kami sedang melakukan pemantauan di 17 sumber air,” katanya.

Noldi mengaku,  jika penurunan kurang dari 20 persen maka langka yang diambil PDAM yakni akan mengurangi distribusi air bagi pelanggan, yakni biasanya 10 jam dikurang menjadi enam jam. Selian itu pada suatu wilayah debit produksi air biasanya seminggu empat hari  dengan durasi waktu 8 jam juga akan dikurangi menjadi dua hari  seminggu dengan durasi waktu 2 jam.

Sementara seandainya penurunan debit air lebih besar 20 sampai 50 persen, maka langkah yang diambil dengan dengan menggunakan mobil tengki untuk membantu pemenuhan air baku bagi pelanggan.

”Dalam penanganan daruirat ini kami tidak sendiri tetapi akan berkoordinasi dengan instansi terkait dalam menanganinya. Instansi lain itu tentunya Dinas PU dan yang lainnya,” katanya.

Noldi mengatakan, dalam mengatasi masalah kebutuhan air baku bagi warga kota Kupang, salah satu cara yakni, harus ada waduk atau bendungan besar seperti yang sudah diwacanakan yakni bendungan Kolhua. Bendungan ini memiliki daya tampung cukup besar, sehingga dapat mengatasi masalah krisis air bagi warga kota pada musim kemarau.

“Ya kalau hanya mengaharapkan sumur bor yang ada hanya mampu menghasilkan 3 hingga 5 liter  perdetik. Tetapi kalau ada bendungan yang daya tampung airnya besar maka sumber air yang dihasilkan bisa mencapai 100 leter perdetik .Mengharapkan dari Tilong saat ini juga mengalami kesulitan secara grafitasi berada di dataran rendah sehingga sulit menaikan air ke dataran tinggi,” katanya. (rif/bp)

Komentar ANDA?