Apa yang DIA katakan kepadamu, buatlah itu

0
419

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

*Hari Minggu II Masa Biasa, 19 Januari 2025*. Bacaan. Yesaya 62: 1-5 dan 1Kor 12:  dan Injil  Yoh 2: 1-11.

Hidup adalah perjuangan, Dum spiro spero begitu kata pepatah Latin. Kalau gagal harus bangkit kembali. Orang harus betul menyadari bahwa kunci paling utama untuk menggapai sukses adalah “keterampilan”. Tidak ada keterampilan yang muncul secara instan tanpa melewati berbagai hal. Dengan usaha melewati berbagai kejadian kita akan merasa semakin diasah terus dan mudah beradaptasi dalam segala kondisi apapun.

Berhadapan dengan situasi ini kita merenungkan injil tentang Yesus mengubah Air menjadi Anggur di kota Kana di Galilea. Tuan pesta yang sudah panik sampai merasa sangsi. Sebab persediaan anggur saat itu habis di tengah maraknya pesta sedang berlangsung. Ketika itu ibu Maria ingatkan para pelayan agar: “ikuti saja suruhan Tuhan dan buatlah”. Setelah enam tempayan dipenuhi dengan air, Yesus berdoa dan alhasil Air yang telah diisi ke dalam keenam tempayan itu berubah jadi anggur yang paling enak. Hal itu membuat para peserta pesta merasa heran. Tak lasim anggur yang baik lebih dulu dihidangkan setelah orang puas minum barulah yang kurang baik.

Anggur adalah lambang kehangatan dan sukacita dalam relasi kasih yang dianugerahkan Allah bagi manusia. Namanya Pesta besar sudah pasti jauh jauh hari sebelumnya punya perencanaan matang yang disiapkan. Kekurangan anggur saat pesta sedang berlangsung adalah tanda bahwa tuan pesta tak mampu menjamu dan menghormati tamu undangan yang datang. Sudah pasti para petugas yang melayani tamu juga rasa panik seketika. Soalnya semakin banyak bertamu namun kurangnya persiapan makan minum. Bila kondisi itu terus dibiarkan otomatis kehormatan dan nama baik tuan pesta dipertarukan.

Tuan pesta pasti bersyukur karena Yesus hadir sebagai Penyelamat dalam situasi yang genting itu. Begitupun halnya kehidupan keluarga kita masing masing. Kita coba simak segala masalah hidup yang sebetulnya juga dengan mudah dapat kita atasi. Tindakan Yesus yang telah mengubah Air menjadi Anggur mengajak kita agar berpikir kreatif konversif. Kita lakukan kombinasi, integrasi dalam gerak maju. Bukan hanya kerja melulu tapi juga berdoa atau sebaliknya. Tak cuma berdoa saja tapi juga terus menerus berusaha menekuni kerja. “Anggur baru, kelak pasti akan terwujud dalam keluarga kita” jika kita perbaiki relasi doa kita.

Dampaknya kita akan perlahan lahan tapi pasti bisa keluar dari kemelut yang melilit. Pasutri yang alkoholik, perokok, narkotik, penjudi, pencuri merusakan nama keluarga dapat sembuh dari penyakit masyarakat yang meresahkan. Menurut rasul Paulus, setiap orang memiliki dalam diri aneka ragam karunia yang berbeda satu sama lain. Jelas butuh kemauan dan upaya serta tekad yang kuat agar mampu mengembangkan semuanya. Syukurlah kalau kita berhasil merobah mindset, cara pikir dan cara hidup kita menjadi baik. Dari pengalaman hidup yang paling buruk kini bangkit dengan rasa bangga karena menggapai sukses.

Sebaliknya juga jika dari awal tampak baik namun berubah menjadi malang, pahit, asam dan pedas seperti cabe maka tak usah kita menyesal. Kita harus segera bangkit untuk membenahi diri. Sesuai warta nabi Yesaya, Tuhan berkenan kepada kita sehingga tak rasa usah takut. Artinya dengan tekad dan jiwa besar mulai coba lagi. Selain itu tentu tak semata mata kita andalkan diri tapi membutuh bantuan rahmat dan campur tangan Tuhan yang menyelamatkan kita dalam ketakberdayaan. Masih seringkah kita minta Tuhan intervensi di dalam seluruh masalah hidup kita?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Jikalau ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?