Apakah Kamu Juga Tak Mau Pergi. Yoh 6: 60 – 69

0
1317

Oleh Rm. Ambros Ladjar 

Hari Minggu Biasa XXI*, 22 Agustus 2021.         Bacaan:  Yosua 24: 1-2, 15-18 & Ef 5: 21-32 dan Yoh 6: 60 – 69

Kita tahu baik ungkapan lama: *Habis manis sepah dibuang*. Sebetulnya jelas sasarannya bagi orang yang tak tahu balas jasa. Ketika kesulitan hidup, boleh jadi orang lain dimanfaatkan ibarat ATM kapan pun. Tapi setelah tujuan tercapai orang mulai lupa. Malah berlaku seolah-olah sudah pikun. Sebab *orang yang sudah buat baik dilupakan* dan tak dipedulikan.

Menjelang kematiannya *Yosua mau tau sikap umat Israel*. Ia kumpulkan semua orangtua, para kepala, hakim dan pengatur pasukan di Sikhem. Rupanya ia sudah bosan dengan kelakuan mereka. Kepada mereka ia tanya: apakah kamu tetap beribadah kepada para dewa atau tidak? Mereka yang disembah moyangmu di seberang sungai Efrat dan dewa orang Amori? Saya dan keluarga tetap beribadah kepada Tuhan. Mereka jawab: *Kami beribadah kepada Tuhan Allah kita*. Dialah yang telah menuntun kita dan nenek moyang kita keluar dari Mesir. Dia telah melakukan mujizat besar di depan mata kita.

Setelah makan Roti, *Yesus memperkenalkan Diri-Nya sebagai Roti Hidup*. Dia memiliki daging dan darah. Bagi para murid, kata-kata Yesus itu sungguh keras maka mereka persoalkan. Yesus jelaskan bahwa Roh yang memberi Hidup tapi daging sama sekali tak berguna. *Perkataan-Ku itu roh dan hidup* tapi kalian tidak percaya. Saat itu banyak yang mulai mundur satu persatu. Yesus juga mulai meragukan para murid. Tak heran DIA tanya: *apakah kamu juga tak mau pergi?*. Jawaban Petrus meyakinkan. Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Sabda-Mu adalah hidup dan kekal. Kami telah percaya dan tahu: Engkaulah yang kudus dari Allah.

Yesus juga menuntut sikap iman kita saat ini. Sebab itu kita seharusnya memiliki ketaatan penuh kepada-Nya dengan rendah hati. Bahkan harus melebihi kesetian pasangan suami istri. Apa yang dikatakan Yesus *adalah inspirasi dasar kekuatan hidup kita*. Banyak kali lontaran kata-kata dari pimpinan rasanya keras menusuk perasaan. Namun jika memang salah, kita perlu rendah hati berlaku korektif dan selektif atas diri. Ingat Yesus, ingat Jokowi. *Kurang apa yang mereka buat?* Toh tetap dicaci maki orang terpelajar. Kiranya giliran mereka memimpin harus ada nilai lebih dari sekarang ini.

Salam sehat di Hari Minggu untuk semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita hidup. Amin 🙏🙏🌹✝️🌹🍇🫐🔥🔥🇮🇩🇮🇩

*) Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?