NTTSATU.COM — KEFAMENANU — Setelah babak-belur dihakimi oleh publik di medosos akibat viral tindakan tak etis yang dilakukan, Wakil Ketua DPRD TTU, Agustinus Tulasi, SH, secara jujur dan terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada kepada korban (Ibu BT dan YD) beserta keluarganya, juga kepada lembaga DPRD TTU, Partai Golkar dan masyarakat TTU, atau semua pihak yang merasa tidak nyaman.
“Saya merasa harus meminta maaf yang tulus kepada pihak yang merasa dirugikan atas ‘kekhilafan saya’. Sebagai manusia saya merasa bahwa tindakan yang saya lakukan tidak patut, bukan saja karena bertentangan dengan nilai-nilai agama yg saya anut, melainkan juga berlawanan dan bertentangan dengan nilai-nilai etis, tradisi dan budaya luhur masyarakat kita yang sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat wanita,” demikian surat permohonan maaf Agus Tulasi kepada korban, yang juga diterima mediantt.com, Selasa (2/11) pukul 18.00 Wita.
Agus menjelaskan, tidak ada niat sedikit pun dari hati dan pikirannya untuk ‘merendahkan martabat kaum wanita’. “Karena saya dan semua laki-laki sesungguhnya lahir dari kandungan ibu atau kandungan kaum wanita. Dari hati saya yang paling dalam mengatakan: kaum ibu harus dijunjung tinggi harkat dan martabatnya; sebab tanpa ibu-ibu sesungguhnya kaum laki-laki tidaklah lengkap hidupnya,” katanya.
Dia juga menegaskan, “Menurut pikiran dan perasaan saya yang paling dalam, kaum wanita dan kaum laki-laki memang hidup sejajar dalam segala aspek kehidupan. Maka, sesuai ajaran Tuhan Yesus, sepantasnyalah saya mohon maaf yang sedalam-dalamnya, kepada kedua sahabat yang telah merasa ‘direndahkan’, dan saya mendoakan kedua beliau untuk berkenan memaafkan tindakan saya yang tidak menyenangkan tersebut. Saya hanyalah manusia biasa yang sering lakukan kekhilafan. Semoga Tuhan berkenan mengampuni tindakan saya, dan smoga Tuhan juga berkenan di hati kedua beliau dan keluarganya untuk berkenan memaafkan kekhilafan saya”.
Di akhir surat itu, Agus menulis; “Demikian pernyataan maaf saya secara terbuka ini. Semoga Tuhan memaafkan saya, dan semoga saudara sekalian yang merasa dirugikan dan merasa tidak nyaman dengan berita ini, dimampukan Tuhan Yesus untuk selalu berjalan lurus dan sukses dalam berkarya. Tuhan Yesus memberkati, Amin’.
Seperti diberitakan nttonline.com, chatt berisi rayuan hingga kiriman foto dalam kondisi bertelanjang badan diduga kiriman Wakil Ketua I DPRD Timor Tengah Utara (TTU), beredar luas melalui pesan WhatsAp.
Wakil Ketua I DPRD Timor Tengah Utara (TTU), AT diduga melakukan pelecehan melalui aplikasi WhatsAp terhadap dua orang PNS, YD dan BT yang bertugas sebagai staf di Sekretariat DPRD TTU.
Perbuatan tidak terpuji yang dilakukan AT melalui ponsel, terjadi saat seluruh anggota DPRD TTU berada di luar daerah, yakni dalam kegiatan kunjungan kerja di Bali, selama 5 hari, pekan lalu. Dimulai sejak Senin 25 Oktober hingga Jumat 29 Oktober 2021. (MN/bp)