Pertama, si perusak mengaku suruhan pengurus PDI Perjuangan. Kedua, informasi adanya keterlibatkan Polda setempat.
“Dua-duanya membahayakan dan masih kami dalami. Ini bukan sekedar baleho,” tegas Andi, Minggu (16/12).
Andi Arief sempat menuding partai berkuasa yang memberikan order untuk merusak atribut Partai Demokrat di Riau.
“Dari pengakuan orang ditangkap oleh polisi, jumlah perusak atribut Partai Demokrat ada 35 orang yang dibagi dalam lima kelompok, satu regu tujuh orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari Partai berkuasa,” kata Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial era SBY itu, sehari sebelumnya.
Orang yang ditangkap itu teridentifikasi bernama Heryd Swasnto. Ia kedapatan sedang memanjat dan merusak baliho di dekat SPBU Sudirman Kota Pekanbaru sekitar pukul 01.45 WIB dini hari tadi.
Belakangan Andi Arief menerangkan, tudingan awalnya soal keterlibatan partai sedang berkuasa terlalu gegabah, lantaran perlu penyidikan dan penyelidikan pada tersangka yang telah ditangkap aparat.
Namun ia curiga pelaku punya kemampuan mengelabui dan menembus batas keamanan standar siaga satu kunjungan Presiden. Sehingga wajar tidak terendus polisi.
“Punya ilmu sirep, semua keamanan tertidur,” imbuhnya. (RMOL/bp)
=======
Foto: Atribut partai Demokrat yang dirusakkan di Pekan Baru – Riau