Audiens Bersama PMI NTT, Wagub JNS Minta Perkuat Sinergitas Kelembagaan

0
628

NTTSATU.COM– KUPANG — PMI NTT harus bisa memiliki output dan outcome dari setiap program atau kegiatan yang dibuat. Sinkronisasikan dengan Pemprov NTT juga kerja sama dengan stakeholder sehingga semuanya yang kita kerjakan bersama dapat bermanfaat bagi masyarakat dengan tekad dan fokus semangat kerja.

Demikian disampaikan Wagub NTT, Josef A. Nae Soi saat Menerima Ketua PMI Provinsi NTT, Drs. Guido Fulberthus, M.Si, Saat diskusi terkait Pelaksanaan Kegiatan Musyawarah Provinsi IX PMI NTT tanggal 22-24 November 2021 di Ruang kerja Wakil Gubernur NTT pada Jumat, 11 Nov 2021.

“Teknisnya kita Penguatan Kelembagaan dan lain-lain dan buat saya, yang terpenting itu output nya dan outcomenya. Contoh kongkritnya saja begitu ada kejadian bencana banjir atau apapun itu pasukan PMI sudah harus bergegas menuju titik bencana, itu yang paling penting”. tegas wagub.

Selanjutnya wagub Nae Soi juga menjelaskan, “Saat dengan organisasi manapun saya selalu mengatakan, proses itu nomor 2 nomor 3, tetapi yang paling terpenting itu output dan outcomenya, output itu karena kita bekerja. Jangan hanya bilang sudah dikerjakan ini dan itu, tetapi fokus kerja agar rakyat bisa menikmati hasilnya, itu menjadi fokus utamanya,” ujarnya.

“Contoh kita Pemerintah Provinsi kita bikin jalan, jalan sudah bagus tetapi kalau dikiri kanan masih melarat ? ya yang menikmati fasilitas itu hanya orang-orang pengusaha saja tapi rakyatnya tidak. makanya Pemerintah harus bisa menjamin masyarakat disekitar jalan itu agar bisa menikmati lalulintas ini, dengan menjual makanan kecil, UMKM, menjual hasil bumi dan bahan pokok lainnya, nah itu yang namanya output. Untuk itu perlu adanya hubungan kerjasama dengan masyarakat disekitarnya agar output maupun outcome tersebut dapat tercapai,” lanjut Wagub JNS.

Memperjelas jalinan kerjasama tersebut pihak PMI telah membentuk kegiatan dari program Australia diberbagai desa. “Ada desa yang menghasilkan minyak sirih secara tradisional, kami mendampinginya melalui berbagai pelatihan sampai menghasilkan minyak sirih yang berkualitas baik, begitu juga di Alor kami dampingi sampai memproduksi minyak kenari, jadi dulunya mereka hanya menjual kemiri pecah-pecah karena cara pemecahannya yang salah, sekarang setelah diberi pendampingan maka hasil dan kualitasnya semakin baik dan itu telah kami teruskan di beberapa Kabupaten. Jadi sampai dengan saat ini kami masih ada satu program dari Palang Merah Amerika (America Red Cross) yaitu program bina desa untuk daerah aliran sungai yang sangat rentan terhadap bencana banjir”,” jelas Ketua PMI NTT Guido Fulberhtus, M.Si yang didampingi oleh drg. Jefri Yap.

Melanjutkan penjelasan PMI, Wagub Nae Soi menyarankan agar PMI dapat membangun kerjasama dengan Program Desa Modern yang telah dibentuk oleh Ibu Julie Laiskodat, “Kerjasama saja dengan Dekranasda NTT dan Komunikasikan juga dengan Pihak PU (Dinas PU),” tutup Wagub JNS. (sipers)

Komentar ANDA?