NTTsatu.com – JAKARTA – Hingga hari ini, Sabtu, 11 November 2017, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) belum memutuskan dan menetapkan figur yang akan diusung dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur NTT. Informasi terkini menyebutkan, partai banteng bermoncong putih ini bakal memberikan kejutan kepada publik dalam waktu dekat ini.
Sikap ini disampaikan secara kompak oleh tiga petinggi penting di lervel DPP PDIP. Ketiganya adalah Andreas Hugo Pareira, Ahmad Basarah, dan Nusyirwan Soejono. Pernyataan politik tersebut dikemukakan saat rapat koordinasi DPP PDIP bersama DPD PDIP NTT dan DPC PDIP se-NTT yang digelar di Gedung DPP PDI Perjuangan Jalan Diponegoro, Jakarta, Sabtu (11/11). Rapat ini digelar pasca Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengumumkan Cagub/Cawagub Bali.
“Soal siapa Calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT, nanti akan ada kejutan dalam waktu dekat ini,” ujar kompak ketiga fungsionaris tersebut, sebagaimana rilis yang diterima media ini melalui WhatsApp Adreas Hugo Pareira, Sabtu (11/11).
Andreas Hugo Parera yang sering dipanggil AHP tidak menyebutkan secara jelas kapan PDIP akan mengumumkan resmi pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari PDIP. Padahal masyarakat NTT sedang menunggu keputusan politik PDIP. Hingga selesai rapat koordinasi, hasilnya belum diketahui.
Press release ini seakan memberikan jawaban atas pelbagai spekulasi yang beredar di tengah masyarakat bahwa PDIP telah memutuskan pasangan calon tertentu. Padahal faktanya, hingga Sabtu (11/11), PDIP sama sekali belum mengeluarkan keputusan.
Selain teka-teki tentang Cagub-Wawagub NTT, PDIP juga belum memutusdkan pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati untuk 4 kabupaten din NTT, yaitu Sumba Barat Daya, Kabupaten Kupang, Ende dan Nagekeo. Pada Jumat (10/11), telah dilakukan rapat DPP PDIP yang dipimpin Sekjen PDIP Hasto Kristianto dan Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu.
“Terkait pasangan calon siapa yang diputuskan DPP PDIP untuk empat kabupaten tersebut masih belum dirilis. Kami akan menunggu momentum yang tepat untuk diumumkan ke publik,” tulis AHP.
AHP, politisi berdarah Kabupaten Sikka ini, mengingatkan pentingnya melakukan konsolidasi internal agar partai semakin kompak dan solid menghadapi Pemilihan Gubernur NTT dan Pemilihan Bupati di 10 kabupaten. Dia juga meminta kader partai agar segera mengerahkan seluruh energi, mengamati secara cermat gelagat politik lokal, sambil menguatkan modal sosial partai yakni turun ke tengah masyarakat dalam memenangkan pertarungan ke depan.
Sebelumnya, dari Sekretariat PDIP di Jalan Diponegoro, Jakarta, ketika mengumumkan Cagub-Cawagub Bali, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyerukan agar partai perlu melakukan konsolidasi habis-habisan dalam menghadapi pragmatisme berwajah kapitalisme politik yg sedang menggorogoti proses politik bangsa. Presiden RI yang kelima ini juga menekankan agar seluruh kader selalu mengobarkan semangat soliditas partai, gotong-royong dalam pemenangan pemilukada.
“Pemilukada merupakan momentum strategis mengejawantahkan program nasional semesta berencana yang juga diimplementasikan di daerah. Oleh karenanya, di samping sebagai wadah semangat demokrasi mewujudkan kedaulatan rakyat, pilkada juga sebagai jalan idiologis kerakyatan guna menjamin terpenuhinya harapan rakyat dalam pembangunan, bukan hanya mengejar target elektoral semata,” tukas Megawati Soekarnoputri.
PDIP memutuskan I Wayan Koster dan Tjokorda Artha Ardana Sukawati sebagai pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali. (vic)