BAHASA DAN BUDAYA: SEBUAH KAJIAN.

0
1380

Oleh: Dra. Christina Purwanti, M.Pd.

Kajian bahasa dan budaya menjadi sangat penting dalam upaya menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di dalam masyarakat. Makna bahasa itu sendiri dalam keseluruhan praktik kehidupan, selalu saja taat pada penggunanya.

Bahasa mampu membuat kondisi manusia dalam kehidupan sosial menjadi sangat bermakna, sangat bernilai dan juga memiliki tujuan yang jelas. Lewat bahasa pun, para pengguna bahasa bisa mengemukakan pendapatnya agar bisa teridentifikasi makna, nilai dan tujuan dari bahasa itu sendiri. Makna, nilai dan tujuan bahasa itu pun menjadi tidak netral dalam setiap penggunaan di berbagai media kehidupan sosial. Dalam konteks ini, pengguna bahasa mestinya bertanggung jawab atas makna bahasa yang digunakan dalan berbagai lingkungan sosial. Dengan kata lain, dalam berbahasa, setiap pengguna bahasa pun selalu saja terikat pada berbagai unsur rohani yang selalu melekat dalam dirinya dan selalu menjadi bagian penting dalan berbahasa yakni budaya.

Dalam berbahasa, muncullah berbagai ragam makna budaya yang disebut ragam budaya yang sebetulnya terlihat secara jelas sosoknya melalui bahasa. Dalam konteks ini, ragam budaya bukan hadir dalam sebuah makna tunggal melainkan bermakna jamak karena mendapat pengembangan lewat bahasa. Bahasa dengan berbagai kekhasannya dapat hadir untuk mengafirmasi budaya secara langsung, dan dalam konteks ini lahirlah apa yang dinamakan dengan ragam bahasa. Bahasa dan budaya secara timbal-balik saling memaknai secara memadai.

Bahasa menjadi sentral poin dalam mengindentifikasi sesuatu yang terdapat dalam pemikiran penutur, perasaan penutur, dan juga perilaku penutur ketika mau menuturkan budaya dalam setiap lingkungan sosial. Makna bahasa yang digunakan dalam penuturan tersebut merupakan alat atau instrumen komunikasi yang menghantar setiap penutur memasuki sebuah lingkungan budaya baru yang secara dramatis dapat ditransfotmasikan oleh setiap penutur bahasa itu sendiri.

Bahasa bisa menjadi alat komunikasi atau instrumen fundamental dalam mengindetifikasi budaya. Sementara makna budaya itu sendiri dalam pemahaman atau konteks ini adalah sesuatu yang superorganik dalam pengertian bahwa kebudayaan itu sendiri akan tetap hidup meskipun masyarakat yang mewarisinya memberi form atau bentuk secara berbeda. Selanjudnya dalam konteks ini perlulah diingat bahwa adalah tidak patut dalam menilai, mana kebudayaan yang dinamakan kebudayaan purba dan mana kebudayaan yang disebut sebagai kebudayaan yang maju. Semua kebudayaan adalah baik dan benar dalam dirinya.

Para penutur bahasa ketika berbicara atau berkomunikasi tentang kebudayaan sebagai suatu gaya hidup, tentu mereka tidak bermaksud untuk mengatakan bahwa dalam hal apa pun kebudayaan mempunyai ciri universal. Sebagai satu fenomen manusiawi kebudayaan itu universal sifatnya. Sejauh mana satu gaya hidup kebudayaan-kebudayaan yang ada berbeda satu dengan yang lain. Tambahan lagi, setiap kebudayaan mempunyai dasar yang dianut oleh masyarakat bahasa sebagai satu nilai yang sangat tinggi. Dengan demikian kebudayaan tertentu yang khas untuk masyarakat bahasa tertentu tidak niscaya cocok untuk masyarakat bahasa lain karena pada umumnya kebiasaan dan cara hidup serta cara berbahasa setiap masyarakat adalah sangat berbeda satu sama lain. Karena itu pula ada satu hal penting yang bisa dikatakan tentang lebudayaan dan bahasa yakni kebudayaan dalam kenyataannya beragam jenisnya sesuai dengan majemuknya kelompok masyarakat bahasa. Setiap kebudayaan menjawabi atau memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu cara yang amat spesifik sesuai kehendak masyarakat pengguna bahasa.

Masyarakat bahasa bisa secara terus menerus berkorelasi dengan budaya pada sekelompok orang, yang juga mempunyai kebudayaan yang sama. Pada bagian ini terdapat peran sentral dari masyarakat bahasa sebagai alat utama atau instrumen pemungkas dalam menampilkan sosok budaya. Masyarakat bahasa, pada saat yang sama sekaligus berperan untuk menyaring, memodifikasi serta bisa mentransformasi kebudayaan. Dengan demikian, kebudayaan dapat menjadi lebih baik dan berhasil dalam pengadaptasian terhadap berbagai bentuk penyesuaian fisik, sosial, dan lingkungan untuk menjawabi berbagai problema manusia.

==========

*): Dosen Bahasa Indonesia Universitas Pelita Harapan, Jakarta

Komentar ANDA?