LEWOLEBA. NTTsatu.com – Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur meminta masyarakat Lembata untuk membangkitkan semangat gotong royong (gemohing) yang saat ini mulai pudar karena pengaruh kemajuan moderen dan globalisasi.
Eliaser Yentji Sunur belum lama ini ketika berkunjung ke Desa Wailolong, Kecamatan Omesuri mengatakan, pengaruh budaya luar, jelas tidak sesuai dengan semangat gotong royong (Gemohing) Lamaholot yang telah merupakan warisan leluhur yang harus dikembangkan bagi generasi muda kita ke depan.
Semangat gotong royong Lamaholot tampaknya sudah mulai memudar. Karena itu dia meminta masyarakat untuk kembali membangkitkan semangat “taan tou” untuk memicu semangat kebersamaan Lamaholot .
“Kita patut refleksi kembali budaya Lamaholot yang mengutamakan semangat kebersamaan, persatuan dan kesatuan untuk secara bersama berpartisipasi dalam berbagai bidang pembangunan. Hanya dalam semangat taat tou dan kebersamaan, kita bisa memajukan pembangunan di daerah ini,” ujar Sunur.
Dikatakannya, beberapa waktu lalu telah dicanangkan hari BBGR yang dipadukan dengan Hari Keluarga Nasional, karena itu sangatlah tepat untuk kembali menghidupkan semangat gotong royong itu.
Sementara Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lembata, Thomas Tipdes, mengatakan, dalam kaitannya dengan puncak pencanangan BBGR awal Mei 2016 lalu, berbagai kegiatan yang dilakukan antara lain , bakti sosial, pelayanan Keluarga Berencana dan pemutaran Film bagi masyarakat desa telah dilaksanakan dengan sukses. Bahkan Kabupaten Lembata dinyatakan sebagai Stand Terbaik tingkat Provinsi NTT dalam Gelar Teknologi Tepat Guna, di Kupang beberapa waktu lalu. (bp/Humas Setda Lembata)