NTTsatu.com – WAIKABUBAK – Pelabuhan laut Bina Watu di wilayah Kecamatan Tana Righu kabupaten Sumba Barat tahun 2011 lalu hingga saat ini belum pernah disinggahi kapal. Kapal ini mubasir dan hanya menjadi tempat rekreasi masyarakat setempat.
Wakil Bupati Sumba Barat Barat, Marthen Ngailu Tony dan Ketua DPRD Sumba Barat Oris Pandango yang mendampingi calon Gubernur NTT, Viktor Laiskodat ketika mengunjungi pelabuhan itu, Rabu, 16 Mei 2018 mengaku belum tahu berapa besar dana yang dikucurkan dari APBD Provinsi NTT untuk membangun pelabuhan ini.
“Kami belum tahu berapa besar dana dari APBD NTT yang dikucurkan untuk pembangunan pelabuhan ini. Nanti kami cek dulu,” kata Tonny dan dibenarkan Oris Pandango.
Anggota DPRD NTT dari Fraksi Partai Nasdem Kristin S Pati yang juga ikut dalam rombongan ini mengaku belum tahu berapa besar dana untuk pembangunan pelabuhan ini.
“Saya tidak tahu karena saat itu saya belum menjadi anggota dewan. Tapi saya akan mengeceknya di pemrintah provinsi,” katanya.
Mereka memang menyesalkan pembangunan pelabuhan ini yan tentu menghabiskan dana yang besar namun tidak dimanfaatkan.
Viktor Laiskodat mengatakan, pembangunan sarana dan prasarana itu harus dilakukan melalui sebuah studi kelayakan. Kondisi pelabuhan ini memang tidak bisa dimanfaatkan karena kedalaman laut di pelabuhan ini tidak memungkinan berlabunya kapal-kapal.
Studi kelayakan itu mutlak dilakukan terkait kecocokan lokasi pelabuhan seperti kedalaman laut dan sebagainya, Studi kelayakan juga dilakukan, kalau kapal datang itu harus membawa apa dan kembali memuat apa dari sini. Kalau itu tidak dilakukan, maka pengusaha tidak mau rugi bawa kapal kesini dan pulang kosong.
“Memang mubasir dan tidak bisa dimanfaatkan. Jika saya dan kaka Yosef dipercayakan memimpin NTT ini maka kami akan perhatikan ini. Harus ditambah lagi 100 meter ke laut sehingga aman bagi kapal-kapal untuk berlabuh,” katanya.
Untuk diketahui, pelabuhan ini dikerjakan tahun angaran 2011 dengan dana APBD Provinsi NTT ketika Sumba Barat dipimpin Bupati Jubilate Pieter Mandango. Pelabuhan ini dikerjakan oleh PT Bumi Indah. (bp)