“Pasca letusan gunung Ile Lewotolok kami Pramuka mengambil langkah cepat yang dimana pasca letusan kami mengeluarkan edaran kepada semua Kwartir cabang di NTT dan juga kepada umum, sehingga tidak hanya Pramuka ada pula donatur umum yang berpartisipasi. Kami sudah melakukan pengiriman barang bantuan sebanyak dua kali. Pertama yaitu pada tanggal 4 Desember dan kedua pada tanggal 8 Desember 2020. Selain itu di tahap ke tiga semestinya dikirim hari ini tetapi karena gelombang, feri tidak jalan, kemungkinan baru bisa jalan tanggal 15. Oleh sebab itu direncanakan bantuan tahap ke tiga akan tiba di lokasi pengungsian yaitu pada tanggal 16 Desember 2020, dan saya rasa bantuan tersebut bisa di distribusikan kepada yang membutuhkan disana,” ujar Piter.
Dia menambahkan bantuan tahap satu di tanggal 4 Desember 2020 yang telah dikirim kepada pengungsi ile Lewotolok yaitu berupa sebanyak 86 paket yang terdiri beras, mie instan, susu balita, susu orang dewasa, selimut, pampers bagi balita serta pakaian layak pakai, dan ini sudah terdistribusi semua kepada para pengungsi.
Sedangkan tahap dua itu pada tanggal 8 Desember 2020, yang telah dikirim dan terdistribusi semua untuk pengungsi yaitu berupa 126 paket terdiri dari Sembako, perlengkapan mandi, perlengkapan tidur dan pakaian layak pakai.
Sementara untuk bantuan tahap ke tiga yang akan dikirim pada tanggal 15 Desember 2020 ini yaitu berjumlah sekitar 140 paket meliputi perlengkapan tidur, beras yang disiapkan sekitar lebih dari setengah ton dan juga sejumlah bantuan lainnya serta bantuan berupa peralatan masak seperti dandang, termos nasi dan juga irus. Bantuan tahap ke tiga ini merupakan pengiriman yang terakhir.
Barang-barang yang dikirimkan bersumber dari bantuan uang yang dibelanjakan dan ada pula dalam bentuk barang. Sampai hari ini uang yang terkumpul Rp 117.101.500 dan juga donasi berupa bentuk barang dalam jumlah banyak selalu dikirimkan ke Lembata.
Dia menjelaskan, sumbangan dalam bentuk uang yang didapatkan oleh Kwarda NTT adalah berasal dari sumbangan 14 Kwartir cabang di NTT melalui rekening Pramuka Peduli yang dipunyai Kwarda.
“Jumlah uang yang terkumpul sebesar Rp 117.101.500 ini tidak satu kali masuk tetapi bertahap, dan Kwarda NTT membelanjakan barang-barang serta menyatukan pula donasi dalam bentuk barang sesuai dengan kebutuhan di daerah pengungsian itu sendiri. Uang yang telah dibelanjakan dalam bentuk barang hingga saat ini telah mencapai 100 juta Rupiah lebih dan sisanya nanti akan digunakan untuk mendukung kegiatan rehabilitasi psikis yang dilakukan Pramuka bagi para pengungsi Ile Lewotolok. Rehabilitasi psikis ini dilakukan dengan mengunjungi langsung para pengungsi dan juga menghibur,” kata Piter. (*/gan)