RUTENG.NTTsatu.com – Jalan provinsi Ruteng- Iteng dalam kondisi parah. Jalan berlubang, tembok penahan roboh, ada beberapa jalan hancur karena longsor. Kontraktor pelaksana
000 mengeluhkan banyak masalah dalam pengerjaan jalan provinsi tersebut yang menelan dana sebesar Rp1 250.000.000 tahung anggaran 2015.
“Dana sekian tidak cukup untuk pemiliharaan kualitas Jalan Provinsi Ruteng-Iteng ‘’ kata Ako Kung Pemimpin PT Karya Tiga Putra Sejati kepada NTTSatu.com, Senin (4/4).
Selain kendala tersebut Ako Kung juga menyampaikan banyak problem ketika dirinya menangani proyek pemiliharaan jalan provinsi ini.
“Tidak dibangun drainase sekitar badan jalan menyebabkan jalan terkikis, apalagi di wilayah lokasi hutan TWA Ruteng banyak mata air sehingga dengan tidak adanya saluran maka air mengalir diatas badan jalan,” katanya.;
Masalah berikutnya adalah sekitar 12 Km Jalan Provinsi Ruteng- Iteng dibangun di wilayah hutan lindung sehingga pihak kontraktor juga sangat berhati –hati ketika melakukan pekerjaan karena ketakutan akan mengganggu dan merusak wilayah hutan lindung.
“Selama ini kami sulit kordinasi dengan pihak BKSDA Ruteng’’ katanya.
Dengan sulit berkordinasi dengan pihak BKSDA , jalan yang berada di lokasi hutan lindung tersebut tidak diperlebar mengikuti ukuran lebar sesuai ukuran sebenarnya.
Terkait beberapa tembok penahan yang dibangunya jebol dirinya berkomentar bahwa kejadian tersebut terjadi pada musim hujan ditambah kondisi tanah yang labil menyebakan Jalan Ruteng –Iteng rentan dengan longsor.
Ditambahkanya, walaupun dana pemiliharaan tahun ini naik hingga 4 M, namun dana tersebut tidak cukup dan semestinya provinsi harus memikirkan solusi agar jalan Ruteng –Iteng tidak dikeluhkan lagi oleh pengguna jalan
Sementara Anggota DPRD NTT, Yeni Veronika kepada NTTsatu.com belum lama ini menyampaikan tahun 2016 dana pemiliharaan Ruteng- Iteng naik 5,4 M. “Dari perjuangan saya dan teman-teman tahun ini dana pemiliharaan jalan Ruteng-Iteng naik,” katanya
Dia mengatakan, bagi kontraktor yang menang tender untuk dana pemilharaan tersebut agar mengerjakan jalan provinsi yang berkualitas sehingga jalan layak sebagai jalan provinsi yang bermutu.
Ketut Suastika Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Manggarai menjelaskan, jalan pronsi tersebut sudah diusulkan pada bulan Desember 2015 dinaikan statusnya menjadi jalan Nasional.
“Bagian Barat kota Ruteng jalan Ruteng Labuan Bajo, Bagian Timur Ruteng- Borong, bagian utara Ruteng –Reo sudah menjadi Jalan Negara , semestinya bagian selatan Jalan Ruteng –Iteng dinaikan statusnya menjadi Jalan negara ‘’katanya.
Alasannya, jalan tersebut rentan dengan longsor sehingga dengan menjadi Jalan Nasional, jalan tersebut diperlebar dan mendapatkan kucuran dan sesuai standar nasional. Pasalnya, jalan ini banyak dilalui kendaraan ukuran besar sejak dibanguan PLTU Ulumbu, dan persiapan tol pelabuhan Maritim di Iteng yang diwacanakan presiden Jokowi. (mus)
====
Keterangan Foto : Jalan Ruteng- Iteng