Barangsiapa tak memanggul Salibnya, ia tak layak menjadi murid-Ku

0
531

Oleh: Rm Ambros Ladjar, Pr

Hari Minggu Pekan XIII Masa Biasa, 02 Juli 2023*. Bacaan. 2Raj 4: 8-11, 14-16 dan Roma 6: 3-4, 8-11 dan Injil Mt 10: 37-42.

Salib adalah derita atau kesulitan yang dihadapi setiap manusia dalam hidup. Istilah ini mengacu pada pribadi Yesus yang menanggung derita akibat dosa untuk menyelamatkan kita. Suatu bukti ketaatan Kristus atas kehendak Bapa-Nya. Seandainya Yesus mengatakan bahwa para pengikut-Nya harus pikul salib berarti mereka harus jiwa besar hadapi segala tantangan dan kesukaran hidup. Tuntutan ini adalah syarat yang diwajibkan Yesus bagi semua pengikut-Nya.

Sejatinya ketika dibaptis maka kita hidup seperti Kristus. Kita mencontohi kiprah-Nya dalam kasih dan pelayanan sampai berpuncak di atas Salib. Hal itu menunjukan pengorbanan tanpa pamrih yang kita contohi langsung dari Yesus. Ketika kita menelusuri jalan-Nya secara konsekuen maka kita arahkan seluruh hidup kita pada Diri-Nya. Selain itu dengan menunjukan semangat pengorbanan yang besar kepada orang lain, kita alami hidup yang mengarah kepada Salib orientasi kita.

Nabi Elisa tadi ditampilkan Kitab para Raja lewat pelayanan amal kasihnya yang nyata. Perempuan kaya dari Sunem itu berulang kali telah menerima dan melayaninya dengan tulus hati. Semangat hidup mereka penuh hospitalitas, keramah tamaan maka segala harapan mereka diperhatikan Tuhan. Karena suaminya sudah tua dan tak mungkin ada turunan lagi maka Elisa menjanjikan berkat bagi mereka. Tahun depan di musim yang sama, keluarga di Sunem itu akan mendapatkan seorang bayi.

Menjadi pengikut Kristus tak semudah apa yang dibayangkan. Sebab banyak tuntutan sesuai cara hidup Yesus. Hidup harus dijiwai kasih yang diungkapkan dengan segenap hati, pikiran, perasaan dan tindakan. Maksudnya bahwa tak boleh kita utamakan kepentingan diri sendiri atau keluarga di atas segalanya. Orang lain harus mendapatkan perhatian di atas segalanya bahkan melebihi nyawa sendiri. Tak berarti kita dilarang mengenal atau menolong keluarga. Ikatan itu tak hilang tapi mencintai Yesus berarti orang harus memiliki skala prioritas dalam tugas dan pelayanan tanpa menuntut balasan.

Banyak kali orang hidup penuh gerutu dan omelan karena tak mendapatkan apapun yang setimpal biarpun sudah banyak berkurban. Balasannya secara langsung memang tak ada tapi hidup kita akan dialiri Kristus berkat pengorbanan yang kita tunjukan. Lagi pula kita tak mungkin ketemu Yesus lalu bantu memikul Salib-Nya. Selaku para murid-Nya kita harus menghadirkan Kristus dalam hidup dan karya nyata. Kuncinya menurut rasul Paulus yakni mematikan dosa dan hidup bagi Allah dalam Kristus. Sadarkah kita bahwa kuasa Yesus selalu menaungi seluruh jalan hidup kita?

*Salam Seroja, Sehat Rohani dan Jasmani* di Hari Minggu buat semuanya. Tetap taat menjalani Prokes. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TIDAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGI LAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹🌹✝️🪷🪷🤝🤝🎁🛍️💰🍇🍇🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang 

Komentar ANDA?