Bebaskan NTT dari Paham Radikalisme

0
377
Foto: Krans Bunga yang dipasang di depan Kantor Gubernur NTT di Jalan Raya El Tari Kupang

NTTsatu.com – KUPANG – Masyarakat  Nusa Tenggara Timur (NTT) sangat mengharapkan daerah yang sangat aman selama ini tidak boleh dirusaki oleh kelompok-kelompok radikal.

Keinginan masyarakat agar daerah ini bebas dari paham radikalisme  terwujud melalui pengiriman krans bunga yang diletakkan di depan Gedung Kantor Gubernur NTT dan di depan gedung Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) NTT sejak  Jumat, 5 Mei 2017 kemarin.

Banjirnya  krans bunga itu sebagai bentuk dukungan masyarakat NTT untuk melawan radilalisme di daerah ini. Namun tidak hanya itu, ada juga krans bunga melawan Hoax dan dukungan bagi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Di Kantor Gubernur terpampang ratusan bungan di depan kantor tersebut. Beragam dukungan kepada Gubernur dan pemerintah daerah untuk melawan radikalisme, termasuk melawan hoax, dan krans bunga bebaskan Ahok dari kasus penistaan agama yang ditempatkan di Mapolda NTT.

Salah satu krans bunga di kantor Gubernur NTT bertuliskan “Dukung Gubernur NTT Tolak FPI di NTT” sesuai pernyataan Gubernur yang dilansir NTTsatu.com pada Selasa, 02 Mei 2017 lalu.

“Intinya, krans bunga ini sebagai simbol dukungan terhadap Polri dalam memerangi radikalisme dan berbagai tindakan intoleran yang mengancam keutuhan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) terutama di NTT yang kehidupan masyarakatnya selama ini sangat-sangat harmonis,” kata Petrus Neno, seorang anggota Aliansi Masyarakat Peduli Cinta Damai.

Krans bunga sebagai bentuk dukungan ini ditempatkan pukul 04.00-06.00 Wita di empat titik di Kota Kupang, yakni markas Polda NTT, kantor dan rumah jabatan Gubernur NTT, serta Jalan El Tari, Kupang.

“Ada sebanyak 100 krans bunga yang akan diletakkan di empat lokasi tersebut,” ujarnya.

Indonesia, sudah terancam dengan berbagai paham radikalisme yang hendak memecah belah NKRI. Karena itu, mereka menolak masuknya paham tersebut di Bumi Flomabora, NTT. “Kami dengan tegas menolak masuknya paham radikalisme di daerah ini,” ucapnya. (*/bp)

Komentar ANDA?