NTTsatu.com – KUPANG – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menyatakan, bendungan merupakan salah satu alternatif pembangunan perekonomian di NTT sehingga masyarakat harus melihat pembangunan bendungan ini sebagai jalan keluar untuk keluar dari krisis beras.
“Pembangunan tujuh bendungan di NTT harus di dukung oleh seluruh masyarakat NTT sebab bendungan merupakan alternatif perbaikkan ekonomi di NTT,” tegas Gubernur NTT pada pertemuan Tim pengandalian Infalsi Daerah (TPID) di ruang rapat Gubernur NTT, Kamis (6/4).
Menurutnya, konsumsi beras masyarakat NTT mencapai 600 ribuh ton per tahun namun produksi beras lokal hanya 450 ribuh ton per tahun sehingga kekurangan 150 ribuh toh harus di datangkan dari luar.
Lanjutnya Frans, tujuh bendungan yang di bangun di NTT yakni Raknamo, Napung Gete, Roti Klot, Kolhua, Tenef, Manikin dan Lambo. 3 Bendungan sudah dalam tahap pengerjaan seperti Raknamo yang berada di Kabupaten Kupang pengerjaannya sudah mencapai 90 persen dan bulan Juli tahun 2017 diperkiraan semuanya rampung dan dapat di gunakan.
Gubernur juga berharap agar dinas-dinas terkait melakukan fungsinya masing-masing sehingga bendungan tersebut di manfaatkan sebaik mungkin.
“Bendungan Raknamo sudah akan selesai pada bulan juli mendatang dan ini melampaui target dan tercatat sangat cepat sehingga harus di manfaatkan dengan baik. Dinas-dinas terkait harus sudah mempersiapkan tugasnya seperti membangun jaringan primer dan sekunder serta akan di ikuti oleh tersier,” harap Gubernur. (Ambu)