SABU RAIJUA, NTTsatu.com – Bupati Sabu Raijua, Marthen L. Dira Tome menegaskan, kehadiran abrik rumput laut di daerah ini akan sangat membantu masyarakat setempat. Karena itu dia meminta agar segera dibentuk tim terpadu untuk mengamankan keluarnya rumput laut dari seluruh wilayah Sabu Raijua.
“Pabrik pengolahan rumput laut yang sudah diresmikan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada hari Sabtu, 13 Agustus 2016 lalu akan sangat membantu pemasaran hasil rumput laut dari masyaakat. Karena itu, tidak boleh ada rumput laut dari Sabu Raijua keluar dari daerah ini,” katanya dalam samutan tertulisnya yang dibacakan wakil bupati Sarai, Nikodemus Tihi Heke dalam peringatan HUT RI ke – 17 di Seba, Rabu (17/8)2016).
Dia menegaskan, semua pihak diwajibkan untuk mendukungnya karena secara otomatis akan memberikan keuntungan besar bagi para petani atau pembudidaya, petani akan terhindar dari permainan harga yang dilakukan oleh para pedagang termasuk praktek ijon.
Selain itu tegasnya, harga akan dikendali langsung oleh pemerintah dan akan diatur sesuai dengan naik turunnya harga pasar serta tentu tidak akan mengorbankan para petani.
“Karena itu, mulai sekarang tidak lagi diperbolehkan untuk mengatarpulaukan rumput laut dari Sabu Raijua, para pengumpul agar tidak lagi berurusan dengan para pedagang dari luar tetapi berurusan langsung dengan fabrik. Jika masih ada yang sengaja
tidak taat maka akan diambil tidakan tegas, Untuk itu diminta pada para Camat, Lurah dan Kepala Desa bekerja sama dengan Pol-PP, Polisi dan Tentara agar segera membentuk tim terpadu untuk melakukan pengawasan yang ketat. para petani tidak terpengaruh dengan rayuan dan bujukan sesaat yang dilakukan oleh para pedagang atau pengumpul yang hanya datang dengan tujuan mengacaukan harga,” tegas Bupati.
Dia juga mengingatkan kepala Pelabukan agar mulai sekarang tidak lagi memberikan izin berlayar kepada kapal atau perahu yang mengangkut rumput laut dari Sabu dan Raijua dengan tujuan luar daerah.
Selanjutnya, Bupati mengatakan, di bidang ekonomi, pemerintah Sarai terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian yang quick yielding atau usaha pertanian yang cepat menghasilkan berupa pemberian berbagai bantuan seperti pupuk, obat-obatan serta benih atau bibit baik hortikultura maupun benih tanaman pangan lainnya. peningkatan produksi pangan dengan perluasan area yaitu pembukaan lahan tidur yang tak tergarap dengan menggunakan traktor dan hand traktor secara cuma-cuma.
Kemudian, untuk meningkatkan produksi ternak di Sarai, pemerintah bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Undana melakukan inseminasi buatan (IB) pada ternak sapi dan babi dalam rangka pemuliabiakan atau perbaikan mutu ternak di sabu raijua.
Di sektor perindustrian kata Bupati, pemerntah melakukan pembangunan dan perluasan tambak garam, pabrik pengolahan garam Nataga , dan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK) yang akan kita resmikan pada acara syukuran 17 Agustus.
“Kita doakan agar tahun depan pemerintah dapat membangun lagi fabrik lainnya yang tahun ini kita telah mulai dengan perencanaannya yaitu pembangunan fabrik karung plastik, fabrik minuman keras , fabrik cuka dan kecap,” katanya.
Selanjutnya, sektor kelautan dan perikanan kata Dira Tome, pemerintah melakukan pembagian berbagai bantuan antar lain : kapal tangkap seperti lampara, rawe, jukung, bibit rumput laut, tali, waring, alat angkut atau gabus dan ketinting.
Bupati menegaskan, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (pad) pemerintah telah dan sedang melanjutkan membangun tambak garam dengan teknologi geomembrane di 6 kecamatan yang direncanakan seluas 2.000 ha dan akan dikerjakan secara bertahap tentu harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Jika pekerjaan tambak tahun ini seluruhnya selesai dikerjakan maka kita telah memiliki tambak 170 ha, termasuk yang saat ini sedang dibangun di kecamatan raijua 30 ha.
Berkaitan dengan pembangunan tambak tersebut perlu dipacu dan didukung oleh semua pihak karena saat ini permintaan pasar sudah sangat besar, ribuan ton sekali angkut dari Sabu dengan daerah tujuan Kalimantan dan Jawa Timur. Selain NTT sendiri, tambak garam bukan hanya persoalan kirim dan mengirim garam dari Sabu Raijua ke luar tetapi akan turut meningkatkan pendapatan asli daerah serta penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat. (bp)