Bentuk Tim Terpadu Amankan Keluarnya Rumut Laut Dari Sarai

0
341
Foto: Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ketika meresmikan pabrik rumput laut di Sarai, Sabtu, 13 Agustus 2016

SABU RAIJUA, NTTsatu.com – Bupati Sabu Raijua, Marthen L. Dira Tome menegaskan, kehadiran abrik rumput laut di daerah ini akan sangat membantu masyarakat setempat. Karena itu dia meminta agar segera dibentuk tim terpadu untuk mengamankan keluarnya rumput laut dari seluruh wilayah Sabu Raijua.

“Pabrik pengolahan rumput laut  yang sudah diresmikan oleh Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada  hari Sabtu, 13 Agustus 2016 lalu akan sangat membantu pemasaran hasil rumput laut dari masyaakat. Karena itu, tidak boleh ada rumput laut dari Sabu Raijua keluar dari daerah ini,” katanya dalam samutan tertulisnya yang dibacakan wakil bupati Sarai, Nikodemus Tihi Heke dalam peringatan HUT RI ke – 17 di Seba, Rabu (17/8)2016).

Dia menegaskan, semua pihak diwajibkan untuk mendukungnya karena secara otomatis akan memberikan keuntungan besar bagi para petani atau pembudidaya, petani akan terhindar dari permainan harga yang dilakukan oleh para pedagang termasuk praktek ijon.

Selain itu tegasnya, harga akan dikendali  langsung  oleh  pemerintah dan akan diatur sesuai dengan naik turunnya harga pasar serta tentu tidak  akan mengorbankan para petani.

“Karena itu, mulai sekarang tidak lagi diperbolehkan untuk mengatarpulaukan rumput laut dari Sabu Raijua, para pengumpul agar tidak lagi berurusan dengan para pedagang dari luar tetapi berurusan langsung dengan fabrik.  Jika masih ada yang sengaja

tidak taat maka  akan diambil tidakan tegas, Untuk itu diminta pada para Camat, Lurah dan Kepala Desa bekerja sama dengan Pol-PP, Polisi dan Tentara agar segera membentuk tim terpadu   untuk melakukan pengawasan yang ketat.  para petani tidak terpengaruh dengan rayuan dan bujukan sesaat yang dilakukan oleh para pedagang atau pengumpul yang hanya datang  dengan tujuan  mengacaukan harga,” tegas Bupati.

Dia juga mengingatkan kepala Pelabukan agar mulai sekarang  tidak lagi memberikan izin berlayar kepada kapal atau perahu yang mengangkut rumput laut dari Sabu dan Raijua dengan tujuan luar daerah.

Selanjutnya, Bupati mengatakan, di bidang ekonomi, pemerintah Sarai terus berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor pertanian yang quick yielding atau usaha pertanian yang cepat menghasilkan berupa pemberian  berbagai  bantuan seperti  pupuk, obat-obatan serta benih atau bibit baik hortikultura maupun benih tanaman pangan lainnya.  peningkatan produksi pangan dengan perluasan area yaitu pembukaan lahan tidur yang tak tergarap dengan menggunakan traktor  dan hand traktor secara cuma-cuma.

Kemudian, untuk meningkatkan produksi ternak di Sarai, pemerintah bekerjasama dengan Fakultas Peternakan Undana melakukan   inseminasi buatan (IB) pada ternak sapi dan babi dalam rangka pemuliabiakan atau  perbaikan mutu ternak di sabu raijua.

Di sektor perindustrian  kata Bupati, pemerntah  melakukan  pembangunan dan perluasan  tambak garam,  pabrik pengolahan  garam Nataga ,  dan pabrik air minum dalam kemasan (AMDK)  yang akan kita resmikan pada acara syukuran 17 Agustus.

“Kita doakan agar tahun depan  pemerintah dapat membangun lagi fabrik lainnya yang tahun ini kita telah mulai dengan perencanaannya yaitu   pembangunan fabrik karung  plastik,  fabrik  minuman  keras , fabrik cuka dan kecap,” katanya.

Selanjutnya, sektor kelautan dan perikanan kata Dira Tome,  pemerintah  melakukan pembagian berbagai bantuan antar lain  :  kapal tangkap seperti lampara, rawe, jukung,  bibit rumput laut, tali, waring,  alat angkut atau gabus dan ketinting.

Bupati menegaskan, untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (pad) pemerintah telah dan sedang melanjutkan  membangun tambak garam dengan teknologi geomembrane di 6 kecamatan yang direncanakan seluas 2.000 ha dan akan dikerjakan secara bertahap tentu harus disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah.  Jika pekerjaan  tambak  tahun ini seluruhnya selesai dikerjakan  maka  kita telah memiliki tambak 170 ha, termasuk yang saat ini sedang dibangun di kecamatan raijua 30 ha.

Berkaitan dengan pembangunan  tambak tersebut perlu dipacu dan didukung oleh semua pihak karena saat ini permintaan pasar sudah sangat besar, ribuan ton sekali angkut dari Sabu dengan daerah tujuan Kalimantan dan Jawa Timur. Selain NTT  sendiri, tambak garam bukan  hanya persoalan  kirim dan mengirim garam dari Sabu Raijua ke luar tetapi akan turut meningkatkan pendapatan asli daerah serta penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat. (bp)

Komentar ANDA?