
NTTsatu – TAMBOLAKA – Setelah membuka dan menghadiri Sayembara “Ayo Bangun NTT” diberbagai daerah, Melki Laka Lena kembali hadir dalam kegiatan yang sama di Resto & Kafe Roo Luwa 2 Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) , Selasa, 25 April 2017.
Sayembara di SBD itu dihadari ole sejumlah tokoh masyarakat, tokoh politik dan tokoh pemuda di Kabupaten yang sedang dipimpin Markus Dairo Talo (MDT). Semua yang hadir memberikan dukugan serius kepada Melki Laka Lena untuk memimpin NTT lima tahun ke depan pasca Frans Lebu Raya.
Dengan tema debat umum “Ayo Bangun NTT” dan sub tema “Lawan Politik Uang, Suku, Agama dalam Pilgub NTT 2018”, debat yang diatur panitia secara santai seperti layaknya Indonesia lawyers club. Seluruh peserta diberi kesempatan untuk memberikan ide dan gagasannya terkait persoalan yang selama ini terjadi baik di NTT dan khusus di kabupaten Sumba Barat Daya.
Peserta yang hadir terutama para tokoh memberikan respon secara beragam terkait kegiatan tersebut. Intinya, mereka memberikan apresiasi kepada Melki Laka Lena yang menggagas Sayembara ini.
Ketua Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (NU) Sumba Barat Daya, Ramahdan Ba’ayu mengatakan bangsa Indonesia ini adalah bangsa Negara yang beragama bukan Negara agama atau satu agama.
Khusus untuk NTT dalam proses pembangunan juga harus beragam dan artinya harus menjawab semua kebutuhan masyarakat NTT bukan kelompok masyarakat tertentu atau daerah tertentu.
“Karena itu kita sangat mengharapkan pemimpin yang bisa mengerti akan hal itu dan komitmen dengan tujuannya bahwa menjadi pemimpin itu harus mendengar dan melihat semua persoalan, bekerja sama pemimpin dan orang yang dipimpin. Tentu pemimpin yang kita harapkan adalah pemimpin yang mampu merasa dan merasa mampu untuk memimpin daerah ini,” katanya.
Dia mengakui, niat yang dilakukan Melki Laka Lea melalui kegiatan sayembara ini patut diapresiasi karena melalui kegiatan ini dia langsung berdialog dan mendengar masukan dari semua masyarakat di NTT.
Fransiskus Ulu Lady, mengatakan sebagai orang muda dia sangat mendukung figur muda ini, Karena NTT dengan banyak persoalan yang ada dan menjadikan provinsi ini sebagai daerah termiskin ke-3 di Indonesia sangat dibutuhkan pemimpin yang semangat dan ide gagasan yang cemerlang untuk merubah daerah ini lebih baik. Dan orang itu pada diri Melkiades Laka Lena.
Arifin Ibrahim, Ketua PPP Sumba Barat Daya mengawali pernyataannya dengan sebuah kalimat “Spirit politisi anak muda yang miskin terhempas dan tertata harus diangkat”.
“Kita butuh pemimpin yang totalitas baik dalam komunikasi, berinteraksi,dan berjiwa sosial yang tinggi,” tegas Arifin.
Aqueen (aktivis GMNI Cabang SBD), mengawali pernyataannya dengan kalimat bung karno “Berikan aku 1000 orang tua maka akan ku cabut gunung sameru dari akarnya dan berikan aku 10 pemuda akan ku goncangkan dunia.
Dia menjelaskan peran perempuan dalam bahwa realita yang terjadi saat ini kaum perempuan disepelehkan, tidak ada ruang bagi kaum perempuan sehingga dia berharap ada pemimpin yang bisa membuka ruang bagi kaum perempuan untuk tampil dan mengatakan pada semua bahwa perempuan juga bisa.
Lede Anamesa, tokoh adat masyarakat SBD berpesan kepada Melki Laka Lena agar nanti sudah terpilih menjadi gubernur NTT janganlah duduk saja di kursi tetapi teruslah turun kemasyarakat sehingga keputusan dan kebijakan terhadap masyarakat tepat sesuai dengan kondisi di masyarakat.
Hasil Sayembara di SBD
Paduan Suara: juara I kelompok dari OMK katedral Roh Kudus Wetabula, juara II kelompok Alfokor, juara III kelompok Rarakombers.
Debat: juara I mahasiswa transfer B, juara II dari kelompok Marapu, juara III kelompok FKM Undana 3. (bp)