Berbagai Upaya Akhiri “Cebong dan Kampret”, Seruan Jokowi, Prabowo, hingga Ridwan Kami

0
328

NTTsatu.com – KUPANG – Upaya untuk mengakhiri ketegangan di masyarakat akibat Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019 terus dilakukan. Dua calon presiden yang bersaing dalam Pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, kemudian melakukan pertemuan pada Sabtu (13/7/2019) untuk mengakhiri ketegangan tersebut.

Saat melakukan konferensi pers di Stasiun MRT Senayan, Jakarta, baik Jokowi dan Prabowo meminta pendukungnya untuk mengakhiri rivalitas itu. Bahkan, secara khusus Jokowi dan Prabowo berharap tidak ada lagi istilah ” cebong” dan ” kampret” yang selama tahun politik 2018 dan 2019 begitu bergema di masyarakat.

Cebong merupakan sebutan untuk pendukung Jokowi “garis keras”. Sedangkan, kampret biasa digunakan untuk menyebut para pendukung Prabowo yang “militan”.

Selain pernyataan yang disampaikan saat Jokowi bertemu Prabowo, berbagai seruan untuk mengakhiri sebutan cebong dan kampret juga pernah disuarakan beberapa tokoh.

Berikut rangkumannya:

  1. Pernyataan Jokowi Jokowi menegaskan sikapnya saat melakukan konferensi pers bersama Prabowo di Stasiun MRT Senayan, Jakarta. Mantan Gubernur DKI Jakarta berharap tidak ada lagi pendukung calon presiden setelah Pilpres 2019 berakhir.

“Tidak ada lagi yang namanya 01. Tidak ada lagi yang namanya 02,” ujar Jokowi.

Saat mendengar itu, Prabowo yang berada di sampingnya pun bertepuk tangan. Kekompakan Jokowi dan Prabowo kembali berlanjut saat Jokowi menyinggung soal cebong dan kampret. “Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda Pancasila” ucap Jokowi. Kali ini Prabowo menyertai pernyataan Jokowi itu dengan menganggukkan kepala yang dilanjutkan dengan tepuk tangan.

  1. Penegasan Prabowo Saat berbicara dalam konferensi pers itu, Prabowo pun menyatakan hal senada. Ketua Umum Partai Gerindra ini berharap polarisasi di masyarakat ini segera berakhir. “Sudahlah, enggak ada lagi cebong-cebong, Enggak ada lagi kampret-kampret,” ucap Prabowo.

“Peluk, peluk, peluk,” seru masyarakat yang melihat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) dan Prabowo Subianto. Tanpa rasa canggung, Jokowi dan Prabowo pun berpelukan serta cium pipi kiri dan kanan memenuhi permintaan masyarakat.

Melihat hal tersebut, sontak masyarakat yang berkerumun di Stasiun MRT Senayan, Sabtu (13/7/2019) pagi, berteriak kegirangan dan bertepuk tangan.

Sejumlah pejabat yang mendampingi seperti Menhub Budi Karya Sumadi, Seskab Pramono Anung, Kepala BIN Budi Gunawan, Waketum Gerindra Edhie Prabowo, serta Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, juga menyambut momen itu dengan sumringah.

Presiden Jokowi dan Prabowo Berpelukan Sebelum pelukan bersejarah di stasiun bawah tanah itu, Jokowi dan Prabowo menyampaikan keterangan kepada pers tentang bagaimana masyarakat Indonesia harus kembali bersatu padu setelah kompetisi yang keras dalam Pilpres 2019.

“Tidak ada lagi yang namanya 01. Tidak ada lagi yang namanya 02. Tidak ada lagi yang namanya cebong. Tidak ada lagi yang namanya kampret. Yang ada adalah Garuda. Garuda Pancasila,” kata Jokowi disambut riuh tepuk tangan. Prabowo pun setuju dengan ucapan mantan rivalnya di Pilpres 2019 tersebut. (*/bp)

Komentar ANDA?