NTTSATU.COM — LEMBATA — Dua hari menjelang Natal 25 Desember 2022, Penjabat Bupati Lembata, Marsianus Jawa, Jumat (23/12), mengunjungi 3 Panti Sosial di Kota Lewoleba yakni Yayasan Pondok Kasih Indah Panti Sosial Eugene Schmitz, Lamahora, Yayasan Abdi Kasih Panti Sosial ST. Wilhelmus, Kota Baru dan Panti Sosial Don Bosco Susteran CIJ Lewoleba.
Dalam kunjungan itu Bupati Lembata menyerahkan bantuan berupa beras dan makanan siap saji kepada anak-anak penghuni panti asuhan Eugene Schmitz. Momentum ini juga dipakai untuk menyoroti perilaku beberapa pejabat birokrasi di Lembata yang kurang peka terhadap keadaan sosial masyarakat sekitarnya. Dia juga memberikan kritikan terhadap perilaku pejabat birokrasi yang terlalu sibuk urusan luar melupakan kondisi sosial disekitarnya. Menurutnya apalah artinya hidup ini kalau kita tidak bisa mengisinya dengan berbuat baik untuk sesama.
“Dua karung beras sangat berarti besar bagi mereka yang membutuhkan,” tutur Bupati Jawa saat menyerahkan bantuan 2 karung beras 100 kg dan 5 dos makanan siap saji, di Panti Asuhan Eugene Schmitz, Lamahora.
Dia mengingatkan para pejabat terutama para kepala OPD untuk lebih peduli kepada sesama. Lebih pekah terhadap lingkungan sosial masyarakat di sekitarnya terutama bagi mereka yang hidupnya serba susah seperti di panti asuhan ini.
Dia pun menyoroti perilaku pejabat yang lebih peka terhadap persoalan di luar yang hebat-hebat, ketimbang mengurus masalah sosial. “Semua birokrasi itu lebih sibuk urus di luar yang hebat-hebat, mereka lupa memperhatikan orang-orang susah,” kata Bupati Jawa.
Dia berharap dari kunjungan ini ada perhatian para eselon II terhadap keberadaan panti asuhan ini. Walaupun bantuan kecil-kecil dilakukan dengan tulus akan berdampak besar bagi mereka yang menerimanya.
“Sedikit-sedikit tapi kalau itu dilakukan secara rutin maka berarti sekali bagi panti asuhan ini,” kata Bupati lagi.
Menurut dia, menyelamatkan masyarakat, generasi dari mereka ini, butuh bantuan ataupun sentuhan kasih dari kita semua. Mereka dilahirkan dalam situasi yang sangat memperihatinkan, sementara kita diberikan kehidupan yang lebih baik, maka sepantasnya lah kita berbagi kasih dengan mereka.
Karena itu, ia meminta Kadis Sosial, Wanseslaus Ose untuk mengkoordinir pejabat eselon II lainnya. Membuat grup WA dan membuat jadwal bulanan agar semua pejabat bisa berkunjung ke rumah panti-panti yang ada di Lembata.
“Bulan ini kita kumpul sedikit-sedikit mari kita kunjung panti ini, panti di sana. Nanti kita coba dulu biar tidak semua kadis, karena saya tahu banyak kadis pelit, saya sudah mulai tahu,” kata Bupati Marsianus Jawa.
Dia juga menerangkan langkah-langkah seperti apa yang akan dilakukan, salah satunya dengan mengajak para kadis yang masih memiliki jiwa sosial. “Mari kita kadis-kadis yang agak murah hati begitu, mari kita kumpul, tidak banyak-banyak, satu orang 50 ribu, satu orang 100 ribu sudah berapa itu. Beras dua karung sangat berarti untuk anak-anak kita,” katanya.
Terhadap pengelolaan panti selama ini, ia menyampaikan terimakasih kepada para pengurus yang walau dengan kondisi yang serba kekurangan tetapi tetap bertahan mengelola panti ini. Kalian telah berupaya semaksimal mungkin untuk menghidupkan anak-anak di panti ini. Itu menunjukkan bahwa kalian peduli terhadap sesama, kalian bekerja dengan hati.
Terkait tahun depan, rencana pengalihan pengelolaan panti Eugene Schmitz yang dilaporkan sekretaris yayasan, Silvester Singu Wutun ke Susteran OVM Kupang, Bupati Jawa berjanji akan komunikasikan dengan Bapa Uskup dan para Suster sehingga proses pengalihan penanganan panti tersebut bisa berjalan dengan lebih baik dan lancar.
Sementara laporan lainnya terkait kondisi kekinian panti asuhan Eugene Schmitz, sejak didirikan pada 2002 dan mendapat pengesahan akta notaris yayasan pada 29 Mei 2012 dengan no. 129, panti telah menampung sekitar 116 anak dan sebagian telah berhasil, salah satunya mencapai jenjang pendidikan S2 dan sekarang bekerja sebagai dosen di kota Kupang.
“Sekarang ini panti lagi menampung 47 anak, dimana laki-laki ada 21 orang, perempuan 26 orang. Kesemuanya ini ada yang belum bersekolah yakni 2 orang anak, sementara yang SD 13 anak, SMP 19 anak dan SMA 13 anak.
Mereka ini ada yang masih tinggal di luar bersama keluarga yakni 10 orang anak. Walaupun demikian pengawasan tetap menjadi perhatian pengurus panti. Sedangkan 37 lainnya berada di dalam panti,” kata Sil Wutun.
Adapun kepengurusan Yayasan Pondok Kasih Indah, semenjak ditinggalkan pendiri Regina Sura Lolonrian bersama Bruder Damianus Watun, SVD, praktis dikelola oleh 3 orang pengurus saja.
Ketiga orang pengurus itu sampai dengan saat ini bertanggungjawab penuh terhadap jalannya organisasi Yayasan Pondok Kasih Indah di Kabupaten Lembata. Mereka bertiga masing-masing atas nama Maximus Laga Watun, jabatan sebagai Ketua. Silvester Singu Wutun, jabatan sebagai Sekretaris dan Markus Labi Waleng, jabatan sebagai Pembina. Mereka bertiga inilah yang terus berjuang menjalankan roda organisasi.
Adapun kondisi bangunan yang ditempati saat ini masih sangat sederhana. Masih jauh dari kelayakan untuk sebuah tempat pengasuhan anak yang baik. Karena itu, pengurus berupaya terus mengetuk pintu hati para simpatisan, para donatur untuk boleh berbagi kasih dengan mereka penghuni pondok kasih ini. Mereka membutuhkan uluran tangan dari semua kita yang berkecukupan.
Karena itu, pihak yayasan sangat berharap ada kepedulian dan bantuan dari semua pihak untuk bisa berbagi kepada mereka anak-anak yang kesusahan ini.
Dari panti asuhan Eugene Schmitz, rombongan Penjabat Bupati Lembata bersama Kadis Sosial P2KB, Wenseslaus Ose, Kabag Protokol, Frans Dangku, Kabid Pemberdayaan Sosial dan Penanganan Fakir Miskin, Labi Bonefasius, melanjutkan kunjungan yang sama ke Yayasan Abdi Kasih Panti Sosial ST. Wilhelmus, Kota Baru dan panti sosial Don Bosco Susteran CIJ Lewoleba.
Terhadap kunjungan ke dua tempat ini pun, tak lupa Bupati selalu memberi dukungan moril kepada anak-anak. Dia memotivasi mereka dengan terus giat belajar dan tak lupa pula untuk terus berdoa agar diberikan kemudahan dalam menapaki kehidupan ini.
Adapun bantuan yang diberikan dalam safari sosial Bupati ini, masing-masing panti asuhan menerima 2 karung beras sebanyak 100 kg, makanan siap saji 20 paket, makanan khusus anak 8 paket dan Lauk pauk siap saji 40 paket. Kesemua paket bantuan ini diberikan oleh Dinas Sosial P2KB Kabupaten Lembata, yang diserahkan secara langsung oleh Bupati Marsianus Jawa kepada anak-anak.
Ketika menerima bantuan ini, mereka sangat senang. Mereka gembira dengan kunjungan Bupati ini dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan. “Semoga amal dan kebaikan bapak Bupati dan bapak-bapak lainnya mendapat ganjaran yang setimpal dengan perbuatannya,” kata sala seorang anak panti. (mediantt/nttsatu)