NTTsatu.com – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi akan mengantar bocah yang menjadi pahlawan upacara HUT RI di Atambua, Kabupaten Belu, NTT, Yohanes Andi Gala atau Joni untuk bertemu Presiden Joko Widodo, besok, Senin, 20 Agustus 2018.
Joni sudah berada di Jakarta bersama kedua orang tuanga dan diterina Menpora dan langsung diantar ke kantor Kemenpora, Sabtu (18/8/2018). Dia datang dengan mengenakan seragam putih biru seragan siswa SMP
.
Joni diajak jalan-jalan ke kantor Kemenpora dan langsung ke ruang kerja menteri untuk makan siang bersama Menpora.
Saat berada di ruang kerja Menpora, Joni duduk di kursi empuk yang biasa ditempati Imam. Sambil senyum-senyum, Joni berlagak seperti menteri. Ia membubuhkan pesan khusus yang ditujukan kepada seluruh anak-anak di Indonesia. Pesan tersebut bertuliskan, “Anak Indonesia Harus Rajin Belajar.”
Selain mencoba duduk di kursi Menpora, Joni juga merasakan duduk di kursi yang biasa dipakai Imam menggelar rapat dengan jajarannya, sembari menikmati jamuan santap siang. Joni juga sempat digendong Imam keliling kantor Menpora.
Joni juga semalam diajak mengikuti pembukaan Seagames di Gelora Bung Karno. Usai pembukaan Joni dan keluarga diajak berkeliling melihat venue pertandingan.
Keluarga Petani
Yohanes Andi Gala atau Joni datang dari keluarga sederhana. Dia menyelamatkan sang saka merah putih dari kegagalan berkibar dalam upacara HUT ke-73 RI di perbatasan Timor Leste, Motain Belu, Nusa Tenggara Timur.
Joni merupakan siswi kelas 7 di SMP Negeri Silawan. Joni merupakan anak bungsu dari sembilan bersaudara. Putra pasangan Victorino Marchal dan Lorenca Gama. Joni berasal dari keluarga miskin, ayahnya hanya seorang petani. Mereka tinggal di Dusun Halimutu, Desa Silawan, Belu, NTT.
Keluarga Joni hidup dalam serba kekurangan. Bahkan, rumah tempat mereka berlindung hanya terbuat dari pelepah pohon gelang. Keseharian Joni tak beda dengan anak lainnya, hanya saja porsi dia membantu orangtua lebih banyak ketimbang bermain.
Setiap hari, Joni membantu ayah dan ibunya untuk memetik kelapa. Entah sudah berapa kali Joni turun naik pohon kelapa. Dan akhirnya dari kesulitan hidup itulah akhirnya derajat kehidupan Joni diangkat sang pencipta.
Dia mendapatkan banyak beasiswa dari aksinya memanjat tiang bendera. “Tidak ada yang suruh, saya naik sendiri karena saya lihat talinya putus,” kata Joni ketika ditanya aksi spontannya itu.
Belum diketahui pasti sampai kapan Joni akan berada di Jakarta dan kapan pulang ke Belu. Belum juga diketahi agenda apa saja yang akan dibuat untuknya selama di Jakarta. (*/bp)
Foto: Joni ketika berada di ruang kerja Menpora, Sabtu, 18 Agustus 2018. Di ruang kerja Menteri, Joni digendong menteri kemudian mereka makan bersama