BPOLBF Luncurkan 30 Desa Wisata Tematik NTT di Ajang BBTF Bali

0
837

NTTsatu.com — LABUAN BAJO —  Upaya mempromosikan pariwisata Labuan Bajo Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) di panggung nasional hingga internasional gencar dilakukan Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) untuk menangkap lebih banyak peluang pasar wisatawan. Dalam Event tersebut, BPOLBF meluncurkan 30 Desa Wisata Tematik dari Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Salah satunya dengan turut ambil bagian dalam perhelatan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) ke-7, di Nusa Dua, Badung, pada tanggal 8 – 12 Juni 2021, seperti disebutkan dalam Siaran Pers BPOLBF yang diterima, Sabtu (12/06/2021).

Perhelatan tahunan yang merupakan ajang promosi dan bisnis pariwisata yang mempertemukan ‘sellers‘ dan ‘buyers‘ tahun 2021 ini mempertemukan sekitar 125 penjual produk pariwisata dari Indonesia, dan lebih dari 60 pembeli dari 20 negara, termasuk Indonesia.

Hadir dalam perhelatan BBTF 2021, Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina dan Direktur Pemasaran BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo membawa serta 5 seller Labuan Bajo mengisi stand di Bali International Convention Center (BICC) Nusa Dua, Badung. Seller dari Labuan Bajo yang turut ambil bagian dalam perhelatan BBTF kali ini, antara lain: Cari Organizer, PT Getrudis, PT Intimesea, PT Komodo Panorama Indah, dan PT Gong Komodo Tour.
Selain menghadirkan 5 UKM lokal dalam perhelatan tersebut, BPOLBF juga meluncurkan peta perjalanan (Travel Pattern) 30 Desa Wisata Tematik khas Nusa Tenggara Timur dari wilayah Flores, Alor, Lembata dan Cagar Biosfer Komodo yang memukau.

Dirut BPOLBF, Shana Fatina menjelaskan, potensi destinasi pariwisata berkelanjutan NTT yang digelar di BBTF 2021 mendapat perhatian khusus bukan hanya dari buyer International namun juga pasar domestik. “Yang penting dikelola secara serius, kami yakin potensi keanekaragaman pariwisata Labuan Bajo Flores bisa makin menarik perhatian wisatawan untuk datang berkunjung dan menambah length of stay mereka,” jelas dia.

Sementara itu, Direktur Pemasaran BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo dalam kesempatan yang sama mengungkapkan, event BBTF ke-7 yang mengusung tema “Exploring Sustainable & Wellness Tourism” tersebut sekaligus menjadi salah satu momentum terbaik untuk mengukuhkan Labuan Bajo Flores sebagai salah satu elemen potensial bagi kebangkitan perekonomian nasional melalui sektor pariwisata.

Disampaikan, Labuan Bajo dengan ikon komodonya sampai hari ini tetap menjadi brand utama pariwisata Labuan Bajo yang sekaligus akan membawa persebaran wisatawan ke berbagai destinasi wisata yang ada di Flores dan sekitarnya.
“Dengan menyiapkan produk-produk wisata dan destinasi yang dikelola dengan baik dan penerapan protokol kesehatan secara disiplin kami harapkan bisa mendorong pemulihan ekonomi melalui sektor pariwisata,” tegas Raisa.
BBTF sendiri merupakan event tahunan yang merupakan salah satu ajang tolak ukur acara dan tujuan Perjalanan & Pariwisata di Indonesia. BBTF rutin diselanggarakan sejak tahun 2014 lalu.

Sempat terhenti karena pandemi COVID-19, Perhelatan BBTF sempat tertunda setahun dan Perhelatan BBTF ke-7  kali ini dilaksanakan secara hybrid (offline dan online).

Perhelatan ini adalah untuk memajukan industri pariwisata melalui sesi bisnis serta promosi langsung dan menjadi praktik terbaik dalam manajemen MICE dan Leisure. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengoptimalkan pergerakan wisatawan untuk melakukan perjalanan.

Selain menciptakan peluang bisnis dalam sektor pariwisata, penyelenggaraan BBTF ini juga mempertemukan seller dan buyers dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.

Kegiatan ini difokuskan pada pasar Indonesia dan Asia Pasifik yang melibatkan berbagai Biro Perjalanan (TA/TO) di Bali dan wilayah lainnya dengan buyer dalam forum business to business(*/gan)

Komentar ANDA?