BPS Ende: Angka Kelahiran dan Kematian di Ende Turun

0
875

NTTSATU.COM — ENDE — Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Ende melaporkan hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 yang diselenggarakan selama tahun 2022 menggambarkan angka kelahiran total di Kabupaten Ende mengalami penurunan. Hak itu disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Ende Martinus Tulit Beni SST.MSi ketikadi konfirmasi di ruangan kerja selasa 23/05/23 di ruangan kerja.

Martinus mengatakan pengendalian kuantitas penduduk untuk mencapai penduduk tumbuh seimbang dilakukan melalui dua strategi yakni pengaturan angka fertilitas atau kelahiran dan penurunan mortalitas (angka kematian). hanya sekitar 2 anak yang dilahiran perempuan selama masa produksi  Tingkat fertilitas penduduk di Ende turun dalam satu dekade terakhir yaitu 3,04 (SP 2010) turun menjadi 2,14 sesuai hasil SP 2020.

Lebih lanjut Martinus menjelaskan Fertilitas Kabupaten Ende menurun dalam sepuluh tahun terakhir.dari hasil long from Senus penduduk 2020 BPS Ende tercatat Sensus penduduk 2010 angka TFR sebesar 3,04 yang berarti seorang seorang perempuan melahirkan sekitar 3- 4 anak selama masa resproduksi .sementara long from SP 2020 mencatat TFR sebesar 2,14 yang semakin mendekati tingkat repleacement level (2,1) artinya angka ini berarti seorang seorang perempuan melahirkan sekitar 2 anak selama masa resproduksi atau dalam dekade terakhir angka kelahiran Ende turun.

Jika dilihat angka kelahiran kasar di kabupaten Ende hasil long from SP 2020 mancatat terdapat kelahiran 17 – 18 kelahiran hidup diantara 1000 penduduk kabupaten Ende .

Angka kelahiran diatas menurut martinus jika kita melihat dari kelompok umur maka kelompok umur uang menjadi puncak kelahiran kasar ASFR pada wanita yang berkelompok umur 30-34 Tahun .Sementara pola angka Kelahiran ber bentuk U terbalik dimana angka kelahiran sebesar 19 kelahiran diantara 1000 perempuan umur 15 -19 meningkat tajam menjadi 79 kelahiran diantara 1000 perempuan .untuk kelompok umur 20-24 meningkat lagi dari menjadi 110 kelahiran diantara 1000 perempuan untuk kelompok umur 25-29 lalu mencapai puncaknya pada kelompok umur 30 – 34 tahun.

Pada kelompok umur selanjutnya menurun sebesar 4 kelahiran diantar 1000 perempuan pada kelompok umur 45 -49 tahun berdasarkan generasi kelahiran didominasi oleh perempuan generasi millenial isaran umur 26 -41 tahun.

Berdasarkan hasil SP 2022, kata Martinus , angka mortalitas bayi di Ende mengalami penurunan dari 36 menjadi 26. Capaian ini perlu digenjot melalui peningkatan program asupan gizi bagi ibu dan bayi, serta rata-rata pemberian ASI agar bayi mampu bertahan hidup.

Selama periode satu dekade angka kematian bayi (AKB) menurun signifikandari 36 per 1000 kelahiran hidup hasil sensus penduduk tahun 2010 menjadi 26 per 1000 kelahiran hidup hasil long from SP2020 peningkatan presentasusu yang lahir hidup disebabkan adanya imunisasi lengkap serta peningkatan rata – arata lamapemberian Asi(Air Susu Ibu) membuat bayi semakin betahn hidup terang martinus (ino)

Komentar ANDA?