Formulasi disinfektan yang diramu sudah berdasarkan kajian ilmiah dan penelitian analis kimia sebagai antiseptik pembunuh berbagai virus termasuk virus corona.
Hasil produksi disinfektan karya anak NTT tersebut sudah diuji coba di area perkantoran BPTP dan membantu masyarakat sekitar di kelurahan Naibonat kabupaten Kupang.
“Kita produksi awalnya ada 480 liter dan saat ini stok kita ada 480 liter. Secara keseluruhan sudah 1080 liter yang kita hasilkan untuk penyemprotan di area perkantoran BPTP dan kita bagi ke masyarakat sekitar termasuk beberapa rumah ibadat yang ada disekitar sini,” ungkap Plt Kasubag UT BPTP NTT Kristofel Sendou, Sst. Msc di Laboratorium BPTP Rabu, 8/4/2020.
Formula disifektan yang dihasilkan ampuh dan efektif membunuh virus dan kuman namun aman dan tidak berbahaya bagi manusia dengan acuan petugas laboratorium sebagai analis kimia.
BPTP akan terus berproduksi selagi masih ada wabah corona melanda Indonesia sebagai langkah pencegahan terhadap wabah corona di perkantoran BPTP dan masyarakat sekitar.Hanya saja BPTP kewalahan karena ketersediaan bahan yang terbatas.
Sementara Kepala BPTP NTT Dr. Procula Rudlof Matitaputy,Spt.Msi mengatakan inovasi ini merupakan kewajiban kita untuk ambil bagian bagaimana kita memutus mata rantai perkembangan covid19.
“Mencegah jangan sampai tersebar. Untuk itu kegiatan balai yang sudah diinstruksikan oleh pusat, setiap UPT di daerah harus membantu Pemprov dana masyarakat sekitar dalam pencegahan perkembangan covid19,″ katanya.
BPTP sendiri siap bekerja sama dengan pemerintah kabupaten yang ada di NTT jika memerlukan disinfektan produksi BPTP untuk penyemprotan di wilayah mereka.
“Kalau ada pemerintah kabupaten yang mau kerja sama dengan kita, kami BPTP siap membantu.Tinggal Pemkab siapkan bahan sedangkan tenaga analis kita siap untuk meracik menjadi disinfektan yang mampu. Membasmi virus apapun termasuk corona,” ujarnya. (*/bp)