BTPN Harus Menjadi Wadah Berkumpulnya Komunitas Pensiunan

0
781
Foto: Gubernur NTT, Frans Lebu Raya bersama Deputi Presiden Direktur Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana

KUPANG. NTTsatu.com –  Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya mengharapkan, Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menjadi penting sebagai wadah berkumpulnya komunitas pensiunan.

“Status Pensiun, bisa menjadi momok bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS). Ada perasaan  kehilangan pekerjaan yang menjadi rutinitas harian. Bukan hanya merasa berkurangnya pendapatan, tetapi juga kehilangan banyak hal. Para pensiunan perlu didorong untuk memiliki pekerjaan lain misalnya bertani, berternak atau usaha lainnya,” kata Frans Lebu Raya pada acara Penandatanganan Nota Kesepahaman (MOU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara PT. BTPN dengan Pemerintah Provinsi NTT di Kupang, Selasa, 24 Oktober 2016.

Gubernur mengatakan, persiapan PNS memasuki masa pensiunan dengan usaha yang  lain, membutuhkan waktu yang tidak singkat, bisa memakan waktu antara lima hingga enam tahun. Jangan besok pensiun, baru libatkan pensiunan ikut pelatihan.

Dengan memberikan kesempatan bagi para pensiunan untuk berusaha kata Lebu Raya, sebenarnya sangat membantu mereka bertahan dengan usia yang lama. Dari sisi pendapatan, anak cucu bisa saja menjamin masa depannya tetapi bagaimana mengusahakan agar terus bekerja dan memiliki kesibukan.

“Terimaksi untuk Bank BTPN yang bekerja sama untuk memberikan kesempatan kepada para pensiun untuk memanfaatkan masa pensiunya dengan bekerja/berwirausaha. Mari membangun suatu komitmen bagi para pensiunan,”  ajak   Gubernur.

Sementara itu Deputi Presiden Direktur Bank BTPN, Ongki Wanadjati Dana mengatakan, BTPN telah hadir di NTT sejak tahun 2008. Dengan penandatanganan MOU dan PKS Layanan Bank dengan Pemerintah Provinsi NTT itu, BTPN  sesegera mungkin siap untuk memberikan program pemberdayaan yaitu pelatihan wiraswasta dan pelayanan kredit bagi pensiunan. NTT.

Ongki menjelaskan, asset BTPN di NTT saat ini sudah melewati Rp.1 Triliun dan menjadikan BTPN masuk Nominasi 5 Besar di NTT. BTPN tidak hanya memberikan pelayanan kredit pensiunan tapi juga sektor usaha mikro dan menengah, juga memberikan layanan Laku Pandai kepada masyarakat umum.

Bank BTPN sudah berdiri sejak 58 tahun yang lalu. Bank ini didirikan oleh 6 orang Purnawirawan ABRI dan 1 orang pensiunan PNS. Fokus bisnisnya melayani para pensiunan dan pada 2008 menjadi bank publik yang kemudian melayani usaha mikro kecil dan menengah hingga di pedesaan.

Saat ini Bank BTPN memiliki 3,5 juta nasabah, memiliki 2600 kantor serta 27 ribu pegawai yang tersebar di seluruh pelosok negeri. Bank ini menjadikan Purnawirawan sebagai nasabah utama.

“Semoga kehadiran kami dapat bermanfaat bagi masyarakat NTT,” kata Ongki. (ayu/bp)

Komentar ANDA?