Bukti Cinta?.Mengapa disebut Bukit Cinta?. Masih ada sederet pertanyaan yang menyelinap masuk ketika menyebut nama “Bukit Cinta” ini. Banyak ragam jawabanpun bermunculan dengan aneka pandangan yang tentu saja berbeda. Namun yang pasti, bukti cinta merupakan salah satu obyek wisata baru di Lembata yang sedang dipercantik untuk dijual sebagai sebuah destinasi wisata baru di Kabupaten Lembata.
Sangat boleh jadi disebut Bukti Cinta karena panorama alam dibukit yang dikelilingi sejumlah bukit lainnya itu, menjadikan tempat itu semakin indah, sejuk, menarik bahkan romantis.
Meski daerah itu ditumbuhi rumput savanna dan ilalang dari lereng hingga ke puncak bukit dengan diselingi hutan mini pohon asam dan jenis pohon lainnya menjadi magneti asmara cinta remaja dan wisatawan menghampiri Bukit Cinta itu.
Tiada hari tanpa cinta ketika para wisatawan domestik maupun mancanegara mengunjungi Bukit Cinta, di Kawasan Desa Bour, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata. Ada rasa damai yang menyelinap masuk di hati pengunjung ketika mengunjungi lokasi ini.
Pulau Lembata, yang dikenal tempo dulu dengan nama Lomblen, memiliki hamparan bukit dengan rumput ilalang. Karena itu, mudah terbakar jika tersulut api. Sangat logis jika, Lembata sering dipelesetkan sebagai Lembakar, atau Lembata Terbakar.
Tetapi ketika, Lembata dipimpin oleh Bupati, Eliaser Yentji Sunur dan didampingi Wakil Bupati, Viktor Mado Watun pada periode 2011-2016, bukit gersang berbatu karang ditumbuhi padang savana itu menjadi begitu populer. Didorong oleh komitmen kuat menjadikan pariwisata sebagai Leading Sector, dan jiwa seni sebagai seorang arsitek, Bupati Sunur melakukan gebrakan membenahi bukit itu menjadi lebih indah dan mempesona.
Di puncak bukit yang didominasi rerumputan dan beberapa pohon itu, dibangun sejumlah monumen dengan tulisan, Love, sebagai tempat kawula muda dan kaum remaja memadu kasih dan berkisah menggapai cinta sejati. Sementara didepan bukit cinta yang menghadap Selat Solor dan Pulau Adonar dengan Gunung Ile Boleng yang menjulang tinggi itu, terpampang sebuah tulisan : Wolor Pass, berwarna merah . Tulisan itu dapat dibaca ketika orang tengah berlayar dari Pelabuhan Lewoleba menuju Waiwerang-Larantuka pergi pulang.
Bahkan disebelah kiri Bukit Cinta itu, tampak kokoh sebuah monument yang menjulang tinggi dengan tulisan raksasa : LEMBATA, juga berwarna merah yang ditopang sejumlah tiang beton . Seakan mengikrarkan diri, Aku Lembata, Aku Bukit Cinta, untuk diketahui dunia luar sekaligus diminati dan senantiasa dikunjungi sebagai salah satu destinasi wisata dunia.
Duet kepemimpinan Lembata Baru, pada periode kedua (2017-2022), Bupati Lembata terpilih, Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati, Thomas ola, seiring visi dan misi, tetap menjadikan pariwisata sebagai sector unggulan. Karena itu, wajar jika saat ini, Bukit Cinta semakin dicintai untuk dibenahi menjadi obyek wisata unggulan.
Mengapa tidak. Dipuncak bukit cinta, wisatawan domestik maupun mancanegara dapat menikmati pemandangan indah dan sejuk. Hembusan angin laut sungguh menyihir untuk tetap betah menikmati alam bukit cinta.
Dari puncak bukit, wisatawan dapat memandang sejumlah gugusan bukit mini yang menghampar ditepian pantai dengan deburan ombak memecah keheningan. Dari sebelah kalan berdiri kokoh Ile Lewotolok yang juga disebut Ile Ape dengan hamparan padang savana di lerengnya.
Sementara dibawah kaki bukit cinta, wisatawan dapat menikmati lambaian nyiur ditepi pantai yang berbuah lebat. Dari kebun kelapa inilah, buah kelapa muda dihidangkan di puncak bukit cinta, di bawah bangunan resort yang terbuka di depan areal parker kendaraan.
Ada aneka produk lokal, baik makan dan minuman ringan serta cinderamata khas Lembata disiapkan untuk memenuhi selera wisatawan sebagai kenang-kenangan . Yang paling mengesankan, justeru menikmati bukit cinta di sore hari ketika matahari kembali ke peraduan. Wisatawan dapat menikmati Sunset, matahati kemerahan tenggelam perlahan dibibir laut. Sembari mendengarkan kicauan burung di hamparan savanna perbukitan itu.
Pengunjung pun akan semakin betah memadu kasih dan berkisah tentang cinta di pondok-pondok cinta yang membentang di lereng bukit menghadap laut. Boleh berdua-duan menikmati bukit cinta dengan menuruni puluhan tangga yang dibangun menuju pondok cinta.
Panorama Bukit Cinta memang sungguh indah. Tidak bisa dilukiskan hanya dengan kata-kata. Karena itu, kehadiran wisatawan untuk menikmati Bukit Cinta menjadi pilihan mengunjugi bumi Lembata. (Karolus Kia Burin/Sekretaris Dinas Kominfo Lembata).