Bupati Djafar Berhasil Ciptakan Ende Terkaya di Flores dan Nomor 3 di NTT

0
3268

NTTSATU.COM — ENDE — Bupati Ende Drs Djafar .H.Achmad .MM dalam kepemimpinannya 2019-2024 pada tahun 2022 berhasil menciptakan kabupaten Ende menjadi Kabupaten terkaya di Pulau Flores Lembata dan Alor.

Dibuktikan,  tingkat pendapatan perkapita sebesar RP23.209.000 perkapita pertahun atau dibagi dengan 12 bulan Pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Ende sebesar Rp.1.934.000 atau jika per keluarga ada 5 orang maka tingkat pendapatan penduduk kabupten Ende per kepala keluarga di tahun 2022 sebesar RP.9.760.00 selain Kabupaten Ende kabupaten Ngada sebesar
Rp21 366.

Ke tiga kabupaten Flores Timur  RP. 9.150.000,yang ke empat Kabupaten Sikka dengan tingkat pendapatan perkapita RP,16.377 ke lima kabupaten Manggarai sebesar Rp.15,010.000 ke enam kabupaten Alor sebesar RP.14799.000 ke tujuh kabupaten Nagekeo sebesar Rp. 14.041.000 ke delapan kabupaten Manggarai barat sebesar Rp.13.912.000 dan ke sembilan kabupaten Lembata dengan pendapatan perkapita sebesar RP.13.712.000 dan yang menjadi juru kunci adalah kabupaten Manggarai sebesar RP.12.280.000 demikian laporan BPS NTT dari Plubikas Nusa Tenggara Timur Dalam Angka Tahun 2022 (hal,701)

Kabupaten Ende dengan luas wilayah 2068,00 km2 dengan jumlah penduduk pada keadaan 2022 sebesar 273.300 jiwa dengan tingkat laju pertumbuhan pertahun sebesar 0,59 yang merupakan laju pertumbuhan penduduk terkecil ke dua di Provinsi Nusa Tenggara Timur setelah kabupaten Timor Tengah Selatan sebesar 0,33 persen .

Kepala Badan Pusat Statistik kabupaten Ende Matrinus Tulit Beni SST,MSi ketika dikonfirmasi di ruangan kerja jumad 24 /03/2023 mengenai data tersebut diatas membenarkan bahwa secara pendapatan perkapita penduduk kabupaten Ende termasuk urutan ke tiga untuk tingkat Provinsi Nusa Tengggara Timur dibawah kota kupang dan Kabupaten Sumba Timur dengan tingkat pendapatan perkapitanya masing-masing sebesar RP.25.974.000 untuk kabupaten sumba timur dan kota kupang sebesar 53.785 .000 ke empat Rote Ndao sebesar Rp.22.434.000 ke lima kabupaten kupang sebesar Rp.21.458.000.

Ende terkaya di pulau Floresta ini bisa kita buktikan dari Angka garis kemiskinan dimana garis kemiskinan di kabupaten Ende merupakan garis kemiskinan terbesar ke tiga setelah kota kupang dan Kabupaten Sabu Rajua dimana Ende sebesar Rp.473.403 sedangkan Kota Kupang nyang merupakan kota provinsi garis kemiskinannya sebesar 648.982 dan kabupaten Sabu Rajua yang baru muncul dengan garis kemiskinan sebesar RP.480.844. ketiga kabupaten ini garis kemiskinan lebih tinggi dari gariskemiskinan Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar Rp. 460.823

Berbicra garis kemiskinanan Martinus kembali menjelaskan Garis kemiskinan merupakan representassi dari jumlah rupiah minimum yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pokok minimum makanan yang setara dengan 2100 kilo kalori per hari dan kebutuhan pokok bukan makanan.

Adanya perbedaan garis kemiskinan antara kabupaten berbeda karena di pengaruhi oleh harga pasaran dari 52 komoditi yang disurvey untuk mendapatkan rata-rata harga perkomoditi per kabupaten. Dari hasil survey tersebut ternyata di kabupaten Ende harganya sangat tinggi jika dibandingkan dengan kabupaten Tetangga Sikka sehingga angka garis kemiskinan Ende sebesar RP.473.403 per kapita perbulan sedangkan kabupaten Sikka Rp.389.455 perkapita perbulan.

“Disinilah perbedaan jika orang kabupaten Ende yang masuk dalam kelompok pengeluaran perkapita RP.472000 turun sampai RP.390.000 masuk atau domisili kabupaten Sikka dia tidak masuk kategori miskin sedangkan di Ende masuk orang miskin,”  tegas Martinus

Selajutnya Martin menjelaskan Pertumbuhan Ekonomi kabupaten Ende di tahun 2022 dalam kepemimpinan Bupati Djafar sangat menjajikan dengan laju pertumbuhan 3.09 persen dengan Produk Domestik Bruto (PDRB) sebesar 6 792,62 milliar rupiah yang beredar di kabupaten rahimnya Pancasila atau meningkat cukup tinggi dibandingkan dengan tahun 2021 yang hanya 6314,66 miliar rupiah atau dengan laju pertumbuhan 2,13 persen tegasNya .

Dari jumlah uang yang bereda ditahun 2022 sebesar 6792,62 milliar rupiah yang kontribusi paling dominan adalah sektor Pertanian sebesar 31,50 persen dengan laju pertumbuhan ekonominya sebesar 5,06 persen di ikututi sektor perdagangan Besar dan Eceran sebesar 15,55 persen dengan laju pertumbuhan ekonomi sebesar 7,41 persen dan sektor kontruksi walaupun kontribusi cukup tinggi sebesar 9,25 persen namun laju perteumbuhan ekonomi sektor ini justru mengalami negatip sebesar 0,79 persen.

Martinus menjelaskan bahwa paada tahun 2021 pembangunan gedung –gedung seperti menambahan ruangan sekolah yang hampir marata di 21 kecamata di setiap sdan fasilitas lainya itu di sektor Pendidikan sedangkan Kesehatan pembangunan dan peningkatan status Puskemas rawat nginap dan Parawisata dapat dilihat di pesisir pantai Ria Ende dan lainnya cukup tinggi sedangkan infatruktur jalan dan jembatan walaupun ada tetapi tidak seberapa jika dibadingkan dengan ketiga komponen diatas dan Sektor transportasi dengan tingkat kontribusi sektor terhadap PDRB Kabupaten Ende sebesar 5,69 persen mengalami tren positip dalam lajupertumbuhan ekonomi Ende sebesar 3,93 persen tegas Martin.  (ino)

Komentar ANDA?