Bupati Ende Melaunching Desa Cinta Statistik 2022

0
374

NTTSATU.COM — ENDE — Dalam rangka mempercepat pelaksanaan reformasi birokrasi di lembaga pemerintahan, Pemerintah melakukan sejumlah upaya salah satunya Inovasi dilakukan BPS sejak tahun 2021 adalah program Pembinaan Statistik Sektoral Desa Cinta Statistik atau yang dikenal dengan istilah Desa Cantik.

Program Pembinaan Statistik Sektoral Desa Cinta Statistik di launching oleh Bupati Ende, Drs. H. Djafar .H. Achmad, MM yang didampingi Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Ende, Dahlan, S.Ip, Asisten III Bidang Administrasi Umum Setda Ende, Hipartus Heppy, SE, Kepala BPS Kabupaten Ende, Martinus Tulit Beni, SST, Camat Ende, Drs. Irenius Pani, di Desa Wajakea Jaya Kecamatan Ende, Selasa (30/8/2022).

Bupati Djafar memberikan apresiasi kepada BPS Kabupaten Ende karena telah menentukan Desa Wajakea Jaya sebagai salah satu desa Cantik.

Bupati Djafar berharap kepada kepala desa dan segenap masyarakat Desa Wajakea Jaya agar memberikan dukungan terhadap program tersebut.

“Desa Wajakea Jaya dipilih karena memilih keunggulan lebih dari desa-desa lainnya. Melalui program ini, mari kita bangun desa Wajakea Jaya yang lebih maju dan mandiri dan menjadi contoh bagi desa-desa lainnya di Kecamatan Ende maupun seluruh desa di Kabupaten Ende,”harap Bupati Djafar.

Ditemui secara terpisah, Kepala BPS Kabupaten Ende, Martinus Tulit Beni, SST menjelaskan bahwa Desa Cinta Statistik atau Desa Cantik merupakan program percepatan Satu Data Indonesia oleh Badan Pusat Statistik pada lingkup desa dan kelurahan, dimana BPS sebagai Pembina data Sektoral, sebagaimana tertuang dalam UU No. 16 Tahun 1997 tentang statistik.

Program Desa Cantik dilaksanakan di seluruh Indonesia, sebanyak 1.047 desa/kelurahan. Desa Wajakea Jaya, di Kecamatan Ende merupakan satu-satunya Desa yang dibina pada tahun ini di Kabupaten Ende.

“Harapan kami, lebih banyak desa/kelurahan yang dapat kami bina pada waktu yang akan datang, sehingga akan terbentuk aparat desa yang paham tentang statistik, melakukanidentifikasi potensi, memanfaatkan data dalam perencanaan pembangunan di tingkat desa/kelurahan,”kata Martinus.  (ria/Prokopim).

Komentar ANDA?