Bupati Lembata Masuk Nominasi Pemimpin Inovatif

0
536
Foto: Bupati Lembata, Eliazer Yentji Sunur ketika memaparkan strategi pembagunan di Kabaupaten Lembata di hadapan para panelis yang adalah para pakar dari berbagai disiplin ilmu di Jakarta, 31 Oktober 2018 lalu

Bupati Lembata, Eliaser Yentiji Sunur, ST.MT, siapa tak kenal. Pemimpin Lembata dua periode ini, bahkan sering disebut “Bupati Gila”. Konon, sering melakukan aneka terobosan kebijakan, dan inovasi pembangunan yang kontroversi tapi berdampak kemajuan luar biasa. Festival Tiga Gunung (Batutara, Ile Lewotolok, dan Ile Werung) dan Expo Budaya Uyaleun Raya misalnya, sebagai ajang akbar promosi pariwisata.

Terobosal Tanam Bawang Merah 1000 Ha di seluruh Lembata. Dampaknya luar biasa, dapat menekan harga dan bersaing dengan produksi bawang dari Bima, NusaTenggara Barat. Produksi Ikan Teri dan Cakalang yang berkualitas menembus pasaran dunia karena pernah di ekspor ke mancanegara. Pantas saja, jika Sunur terpilih jadi Pemimpin Transformatif dan Inovatif di bidang Paririwisata.

Koran Sindo Jakarta, media nasional dengan moto, “Sumber Referensi Terpercaya” yang juga masuk MNC Group milik Pengusaha Kaya, Harry Tanu Sudibio, Ketua Partai Perindo ini, menggelar Program “Indonesia Visionary Leader Koran Sindo”, di Auditorium Kantor Koran Sindo, Jln. Wahid Hasyim Nomor 38, Jakarta, 31 November 2018 lalu. 

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, menjadi salah satu Kepala Daerah di Indonesia yang diundang mengikuti Uji Kompenetnsi sebagai Pemimpin Indonesia yang Transformatif dan Inovatif. Mantan Anggota DPRD Kota Bekasi ini, diundang tampil mmempresentasikan materi bertajuk, “Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Lembata 2017-2022”, justru tampil gemilang dalam Uji Kompetensi di hadapan panelis/para pakar dari berbagai bidang keilmuan.

Ikuti laporan, Karolus Kia Burin, Sekretaris Dinas Kominfo Kabupaten Lembata yang mendampingi Bupati Lembata saat presentasi di Jakrta berikut ini.***

 

Setelah sukses menyelenggarakan Program Indonesia Visionary Leader season 1 dan 2, Koran Sindo dan Sindonews.com kembali berkomitmen untuk ambil bagian dalam mencetak para pemimpin bangsa yang visioner dengan menghadirkan  Program  Indonesia Visionary Leader season3. Program Indonesia Visionary Leader 3 yang digelar pada 30-31 Oktober 2018 itu merupakan ajang bagi Para Pemimpin Daerah untuk membuktikan kekuatan Visi Kepemimpinan.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, Pemimpin Lembata dua periode 2011-2016, dan 2017-2022 itu terpilih sebagai salah satu dari sekian banyak Kepala Daerah di Indonesia yang mendapat kehormatan untuk menyajikan materi tentang, “Arah Kebijakan dan Strategi Pembangunan Daerah Kabupaten Lembata 2017-2022”, dihadapan para panelis yang adalah para pakar dari berbagai disiplin ilmu.  Pemimpin Daerah dari berbagai wilayah di Indonesia yang mengikuti program ini,selain Bupati Sunur, ada sejumlah Kepala Daerah lainnya. Mereka adalah, H. Wihaji, S.Ag.,M.Pd (Bupati Batang), Drs. H. Sutiaji (Walikota Malang), Dr. KH Mohammad Idris, MA (Walikota Depok), Drs. H.T. Dzulmi Eldin, S, Msi (Walikota Medan), Abdullah Abu Bakar, SE (Walikota Kediri, dr.Hj. Neni Moemiaeni, Sp.OG (Walikota Bontang), Isaias Douw, S.Sos (bupati Nabire), H. Syamsari Kitta, S.Pt., MM (Bupati Takalar), dan Dr. Remigo Yolando Berutu, MFin, MBA (Bupati Pakpak Bharat).

Para peserta dalam Program Indonesia Visionary Leader tersebuttelah menjalani proses penilaian dari para panelis yang sangat kompeten dibidangnya. Para pakar /panelis itu adalah, Dr. Sumarsono, MDM (Direktur Jendral Otonomo Daerah Kementerian Dalam Negeri), Prof. Firmanzah, PhD (Rektor Universitas Paramadina), Ir. Andi Ilm=ham Said, MSOM, PhD (Ketua Pembina Indonesia Institute For Corporate Directoorship), dan Dr. Gun Gun Heryanto, Msi (direktur Eksekutif The Political Literacy Institute dan Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta). Dalam presentasinya, para Kepala Daerah tersebut memaparkan Visi Misi, Implementasi beserta Laporan Kinerja yang selama ini dilakukan untuk membangun daerah yang dipimpinnya.

Aldy Anugrah Marwan, Research and Business Development Koran Sindo Jakarta megatakan, diaharapkan para Kepala Daerah setelah mengikuti Program Indonesia Visionary Leader, akan semakin terpacu untuk meningkatkan produktivitas dan kinerjanya. Peningkatan tersebut kemudian diharapkan bisa berimplikasi untuk memupuk keyakinan kepada masyarakat bahwa pemimpin mereka memang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam membangun daerahnya masing-masing.

Program ini bertujuan, berperan serta sebagai Fasilitator Uji Kompetensi Para Pemimpin Daerah. Mengukur dan menguji kekuatan visi para pemimpin daerah sekaligus menggali upaya para pemimpin darah dalam merumuskan, mengkomunikasikan, mengimplementasikan sekaligus membudayakan visi tersebut di wilayah kepemimpinannya.

Lebih jauh Aldy menjelaskan, program ini punya konsep, Kepala Daerah diminta untuk memaparkan visi misi dan program, perwujudan visi misi berserta laporan, implikasinya di hadapan dewan juri. Juri menentukan skorsing sesuai indicator yang telah ditetapkan dan penetapan hasil. Kemudian pendalaman materi presentasi melalui Tanya jawab dengan dewan juri. Para Kepala Daerah yang mengikuti Uji Kompetensi akan mendapatkan Surat Keterangan telah mengikuti Program Uji Kompetensi.

Adapun sejumlah criteria dalam penetapan/penilaian kepada seorang Kepala Daerah yang memiliki Kepemimpinan yang visioner yakni:

1, Kekuatan karakter nasionalisme dalam menciptakan visi yang berkenaan dengan pemahaman tentang masa depan yang lebih maju.

2, Kemampuan mengkomunikasikan Visi dan Misi.

3. Kemampuan untuk mendapatkan dukungan dan kepercayaan dari anggota kelompok untuk merealisasikan visi yang diharapkan.

4. Kemampuan mewujudkan visi dan misi ke dalam berbagai program dan

5, Kemampuan membudayakan visi dalam struktur kelembagaan.

Sedangkan penilaian aspek Operasional meliputi : Perspektif Finansial (Financial), kemampuan pengelolaan keuangan daerah yang efektif, ekonomis, efisien, transparan, bertanggungjawab dan adil. Perspektif Pelanggan (Masyarakat),

Pemenuhan pelayanan dalam hal efisiensi program yang dihasilkan, kualitas dan efektivitas program, serta rasio antara usaha pelayanan yang telah dilakukan pemerintah dengan hasil pelayanan yang dinikmati masyarakat. Perspektif pembelajaran dan perkembangan (Learning and growth), adanya peninkatan pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.

Kriteria penilaian lainnya, adalah, kemapuan Kepala Daerah menciptakan Inovasi sebagai strategi dalam mencapai tujuan Otonomi Daerah, serta kekuatan karakter nasionalisme dalam menciptakan visi yang berkenaan dengan pemahaman tentang masa depan yang lebih maju.

Bupati Lembata, Yentji Sunur, tampil lugas memaparkan Visi, misi, arah kebijakan dan strategi pembangunan di Kabupaten Lembata. Dengan bekal pengalaman memimpin Kabupaten Lembata dua periode, panelis Gun Gun Haryanto misalnya, mengakui kuatnya Visi dan misi yang dirancang sehingga mampu menjangkau masa depan masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

Terkait, kemapuan komunikasi dan dukungan pemberdayaan masyarakat, Gun Gun menanyakan, strategi apa yang dilakukan Kepala Daerah untuk mewujudkannya.

Menurut Sunur, masyarakat Lembata sagat familiar sehingga ketika saya menyatu dengan masyarakat, terbangunlah komunikasi yang baik karena sering turun ke desa, justeru membangkitkan partisipasi masyarakat. Dengan komunikasi yang baik, maka program pemberdayaan yang dilakukan oleh Pemda Lembata dapat tercapai dengan baik. Dengan suksesnya program pembangunan maka dukungan masyarakat/kelompok terhadap pemimpinnya semakin kuat.

Terobosan dan inovasi dibidang kesehatan misalnya, demikian Sunur, Lembata menggerakan semua tenaga medis di Puskesmas dengan mengunjungi masyarakat dari rumah ke rumah dengan slogan “God Pagi”.  Ternyata, hasil luar biasa, masyarakat diperiksa kesehatannya dan diberikan pelayanan obat, justru menekan angka rujukan ke RSUD di Lewoleba, ibukota Kabupaten Lembata.

Menjawab pertanyan panelis, tentang strategi pembangunan pendidikan, Sunur menjawab, sektor pendidikan mengacu pada regulasi yang menetapkan alokasi anggaran sebanyak 20 % justeru sudah ditetapkan selama ini.  Perhatian Pemda Lembata menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia yang memadai melalui jenjang pendidikan formal, non fomal dan pelatihan-bimbingan teknis agar setara dengan SDM secara nasional.

Sedangkan inovasi lainnya, dibidang pariwisata, perikanan, dan pertanian menggambarkan bahwa pendapatan masyarakat/Pendapatan Asli Daerah semakin meningkat. Artinya, kekuatan visi dan misi Kepala Daerah mengoperasionalisasikan pengelolaan keuangan daerah secara efektif, efisien dan transparan terwujud melalui langkah inovatif mengembangkan program kegiatan di Organisasi Perangkat Daerah sebagai pengegrak pembangunan.

Pertanyaan para panelis baiik, Dr. Sumarsono, Prof. Firmanza,  Dr.Gun Gun,  dan Andi Ilham Said seputar visi, misi, strategi dan prioritas pembangunan, mampu dijawab secara lugas dan elegan oleh Bupati sunur yang dinilai sangat menguasai materi oleh karena pengalaman empiris memimpin Kabupaten Lembata selama dua periode.

Terobosan Sunur yang inovafitif, kreatif khusnya Pembangunan di Sektor Pariwisata, akhirnya, menuai berkat dan penghargaan sebagai Bupati Inovatif di Bidang Pariwisata atau Best In Tourism Inovation  yang direncanakan akan di terima di Jakarta dalam waktu dekat.

Menjadi suatu kebanggaan, Bupati Sunur, masuk dalam jajaran Kepala Daerah di Indonesia yang Inovatif dan Transformatif dalam memimpin daerahnya masing-masing sesuai kekuatan visi, misi dan strategi kebijakan pembangunan yang dilakukan. Karena itu, pantas, jika Bupati Sunur gemilang dan tampil memukau dalam Forum Program, ‘Indonesia Visionary Leader”, yang diselenggarakan Koran Sindo-( MNC Group)-Jakarta. Wajar jika Sunur masuk jajaran Pemimpin Bangsa Visioner bersama sejumlah Kepala Daerah lainnya di Indonesia.*** (Karolus Kia Burin/Dinas Kominfo Lembata/Advetorial).*** 

Komentar ANDA?