Buras Akhir Tahun di Anggrek Makan Korban

0
632
Foto: Hamparan pasir berdebu ditebar pada ruas Jalan Anggrek Kelurahan Madawat Maumere dalam pekerjaan pemeliharaan jalan

NTTsatu.com – MAUMERE– Pekerjaan pemeliharaan di ruas Jalan Anggrek Kelurahan Madawat Kecamatan Alok berupa buras (tabur aspal) di akhir tahun 2017 mendapat kecaman dari banyak masyarakat pengguna jalan dan warga sekitar. Puluhan sepeda motor menjadi korban kecelakaan setelah melaju di atas jalanan yang berpasir.

Sejak Rabu (27/12) hingga Jumat (29/12) lebih dari 20 sepeda motor terpelanting. Rata-rata semuanya terjadi pada malam hari. Para pengendara tidak mengetahui adanya pekerjaan pemeliharaan jalan karena tidak ada satu rambu pun yang memberikan isyarat bahwa pada ruas jalan itu sedang ada pekerjaan pemeliharaan jalan.

Selain itu, pekerjaan pemeliharaan jalan ini juga berdampak tidak nyaman kepada penduduk sekitar, termasuk warga masyarakat yang melintas di jalan itu. Debu beterbangan ke udara mengakibatkan gangguan pernapasan yang bisa menimbulkan penyakit.

Buang da Cunha, warga Jalan Anggrek Kelurahan Madawat sempat marah-marah dengan pekerjaan pemeliharaan jalan ini. Debu dari pasir yang ditabur pada ruas jalanan tersebut bisa membuat warga sekitar mengalami penyakit pernapasan. Dia sendiri sempat melihat puluhan sepeda motor yang jatuh terpelanting ketika melintasi jalan tersebut.

“Dari hari Rabu kontraktor hanya tabur pasir saja di jalanan. Ruas jalan ini ramai setiap hari, sehingga jika ada kendaran yang lewat pasti debu beterbangan. Dan kami yang tinggal di sini sudah pasti makan debu. Belum lagi banyak sekali kendaraan roda dua yang jatuh. Sebaiknya proyek ini dihentikan saja,” protes dia.

Buang da Cunha berpendapat proyek pada akhir tahun ini justeru membuat masyarakat menjadi sengsara. Dia mencurigai proyek ini siluman karena tidak ada instansi yang bertanggungjawab. Pasalnya dia protes Seksi IX Pemeliharaan Jalan ternyata instansi ini tidak mengetahui proyek tersebut.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum Thomas Agustinus Lameng pun tidak mengetahui pekerjaan pemeliharaan jalan ini. Setelah ditelusuri ternyata proyek ini merupakan tanggung jawab Dinas PU Kabupaten Sikka.

Akibat protes dari bayak warga, kepolisian mengambil inisiatif memasang rambu pada pertigaan jalan di dekat Dealer Raja Jaya Motor. Dua buah plang berwarna oranye ditempatkan di situ sebagai isyarat agar pelintas jalan berhati-hati karena ruas jalan tersebut sedang dalam pemeliharaan.

Direktur PT Waigete Abadi, Yohanes Susilo selaku kontraktor pelaksana yang ditemui di Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Jumat (29/12), mengatakan pekerjaan tersebut merupakan pemeliharaan jalan. Proyek peningkatan di ruas jalan tersebut sudah dikerjakan satu tahun yang lalu.

Yohanes Susilo mengaku tidak mengetahui jika pemeliharaan jalan tersebut telah mendapat protes dari banyak warga. Dia berjanji akan melakukan koordinasi dengan pekerja teknis, sehingga pekerjaan tersebut tidak membawa masalah bagi warga sekitar dan pelintas jalan.

Pantauan media ini Jumat (29/12), hamparan pasir masih terlihat dari  pertigaan Raja Jaya Motor hingga pertigaan belakang Gelora Samador da Cunha Maumere. Pengendara sepeda motor pun berjalan hati-hati sambil menutup mata, hidung dan mulut.  (vic)

Komentar ANDA?