KUPANG. NTTsatu.com – Hanya demi uang, para sopir bus Angkutan antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) sama sekali tidak memerdulikan keselamatan penumpang.
Mereka mengangkut orang dan barang dalam jumlah yang melebih kapasitas bahkan membuarkan penumpang dibiarkan bergelantungan di pintu, di cap bus serta mengangkut kendaraan sepeda motor.
Seperti disaksikan NTTsatu.com di seputaran pertigaan Kupang, Oesapa dan Penfui, Kamis, 24 Desember 2015, bus-bus antar kota jurusan Soe (Timor Tengah Selatan), Kefamenanu (Tuor Tengah Utara) dan Atambua (Belu) memuat barang dan manusia melebihi kapasitas angkut kendaraan tersebut.
Ada sejumlah penumpang bersama ondektur busa dibiarkan bergelantungan di pintu bus. Di atas cap bus, selain barang-barang, manusia juga dibiarkan duduk di atas cap untuk melintasi perjalanan sejauh lebih dari 100 km.
Selain itu, bus juga mengangkut sepeda motor dengan cara mengikatkannya di bagian belakang bus. Kondisi ini memang sangat riskan,
Beberapa sopir yang ditanyai tentang tidak perdulinya mereka terhadap keselamatan penumpang mengaku, mereka sudah terbiasa melukan hal-hal seperti ini. dan bagi mereka selalu aman-aman saja.
“Kami sudah biasa melakukan seperti ini. Kami muat sepeda motor juga mengijinkan penupang duduk di atas cap bus. Namun kami selalu mengingatkan mereka untuk berhati-hati,” kata Tinus Manek seorang sopir bus jurusan Kupang – Atambua ini. (bp)
=====
Keterangan foto: Inilah kondisi riil, para sopir angkutan antar kota memuat barang dan penumpang melebih kapasitas