Calon Wisudawan STIKOM Bali Diminta Kreatif dan Inovatif

0
820

DENPASAR. NTTsatu.com – Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan STIKOM Bali Dr. M. Rusli meminta calon wisudawan STIKOM Bali untuk selalu kreatif dan inovatif mengembangkan kemampuannya guna memenangkan persaingan di pasar kerja.

Hal itu dikatakan Rusli ketika memberikan pembekalan kepada 220 calon wisudawan dalam acara job fair di aula STIKOM Bali, Kamis (14/04/2016).

Menurut Rusli, sebagai calon alumni hasil pendidikan STIKOM Bali, ada dua hal yang telah mereka peroleh. Yakni aspek intelektual dengan representasi pada nilai-nilai akademik yang telah mereka dapat dan kedua aspek afektif seperti sikap, disiplin dan tutur kata. “Itu yang harus ditunjukkan nanti setelah jadi alumni,” katanya.

Dia memberi contoh aspek afektif, misalnya masalah kedisiplinan dan kesabaran. “Disiplin dan kesabaran yang  diperlihatkan mahasiswa selama bimbingan skripsi, nantinya menjadi modal dalam menghadapi dunia kerja atau berhubungan dengan atasan maupun bawahan. Tutur kata dan etika dalam berkomunikasi juga akan sangat menentukan seberapa besar penerimaan orang terhadap alumni di tempat kerjanya,” terang Rusli.

Menurut Rusli, meski calon alumni telah memiliki modal utama yakni intelektual dan afektif, namun hal itu belumlah cukup mengantarkan seseorang menjadi pemenang di pasar kerja. Karena itu alumni STIKOM Bali perlu terus mengembangkan diri sehingga menjadi manusia yang kreatif dan inovatif,” sebutnya.

Rusli menjelaskan, setiap orang pasti ingin sukses dan faktor utama kesuskesan itu adalah kreatif dan inovatif.

Menurutnya, kreatif adalah cara berpikir bagaimana mendapatkan gagasan baru yang bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Kemudian dari alternatif-alternatif solusi itu, dipilih mana yang sesuai, realistis, menggunakan sumber daya yang efektif dan efisien, mana yang bisa dikomersialisasi, barulah dipilih alternatif yang lebih layak. Hasil yang sudah evaluasi itulah menjadi penemuan.

“Nah apa yang ditemukan oleh alumni, apakah sebagai sebagai pengusaha baru atau pekerja baru, harus menerapkan prinsip-prinsip kreativitas. Setelah ditemukan itu, implemnetasinya atau realisasi dari penemuan  itulah yang dinamakan inovasi,” beber Rusli.

Dia menegaskan, alumni harus meningkatkan kemampuan berkreatif dan inovatif  karena lapangan kerja semakin sempit,  dunia bisnis semakin kompetitif, dan inovasi-inovasi juga berkembang sangat cepat.

Sementara itu job fair diisi oleh beberapa perusahaan, yakni Bank Lestari, CIMB Niaga, Sun Life, Lintas Artha. Selain memamparkan profil perusahaan masing-masing, mereka juga tertarik merekrut lulusan STIKOM Bali sebagai karyawannya. Tak ketinggalan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Bali juga hadir memaparkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) lembaga yang berurusan dengan penyediaan lapangan kerja dan pengentasan dan pengangguran di Bali.

Pada kesempatan itu Ketua Ikatan Alumni STIKOM Bali I Made Dwi Suardiana juga mejelaskan organisai yang menghimpun para lulusan STIKOM Bali ini. “Wadah ini selain sebagai forum silaturahmi, juga secara intens memberi masukan konstruktif kepada STIKOM Bali terutama menyangkut link and match,” tutur bos PT Mitrais ini.(rsn)

=====

Foto: Calon Wisudawan STIKOM Bali

Komentar ANDA?