Danrem : Biarlah NTT Tetap Menjadi Nusa Terindah Toleransi

0
502
Foto: Sholat Ied di Lapangan Asrama TI Kuanino Kupang, Minggu, 25 Jui 2017

NTTsatu.com – KUPANG – Setelah sebulan penuh Umat Muslim melaksanakan Ibadah Puasa, maka pada hari ini, Minggu (25/06/2017) semua Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri sebagai suatu hari yang dimaknai sebagai hari kembali ke fitri, kembali kepada lahir.

“Kita sudah bsuci kembali dengan telah melaksanakan Ibadah Puasa sebulan penuh dengan menjalankan segala perintah Allah SWT dan menjauhkan segala laranganNya,” demikian disampaikan Danrem 161/Wira Sakti Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., saat dikonfirmasi media seusai melaksanakan Sholat Ied di Lapangan Asrama TNI AD Kuanino Kota Raja Kupang, Minggu pagi (25/06/2017).

Seperti diketahui bersama Umat Muslim Keluarga Besar Korem 161/Wira Sakti dengan masyarakat sekitar asrama tersebut melaksanakan Sholat Ied di Lapangan Asrama TNI AD Kuanino.

Pada Sholat Ied kali ini bertindak selaku Imam adalah Suparmin dan sebagai Khotib Sophian, S.Ag., yang dalam khotbahnya di depan umat yang hadir pada kesempatan ini menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT dimana Umat Muslim telah menyelesaikan tiga puluh hari yang penuh ibadah dan kesucian.

“Telah kita tinggalkan satu bulan, yang bukan saja dipenuhi ibadat kepada Allah SWT., melainkan juga bulan ketika kita menaburkan kasih sayang terhadap sesama Allah,” sebutnya.

Ditambahkannya bahwa inilah bulan yang pada awalnya kita sebarkan kasih sayang, pada pertengahannya kita taburkan ampunan dan pada akhirnya kita membersihkan diri dari api neraka. Bulan Ramadhan adalah bulan rahmat dan  bulan kasih sayang.

Ustadz Sophian, S.Ag., juga menyinggung bahwa pada Bulan Ramadhan, Allah mendidik kita untuk merasakan lapar dan dahaga, supaya tumbuh pada diri kita rasa sayang kepada mereka yang dalam hidupnya bersahabat dengan lapar dan dahaga.

Pada akhir Ramadhan kita wujudkan perasaan ini dengan mengeluarkan Zakat Pitrah. Karena dengan Zakat itu telah mengingatkan kita pada fitriah kasih yang ada  dalam hati nurani kita. Kita juga mengerti mengapa lebaran ini disebut Idul Fitri karena kata Idul Fitri berarti mengembalikan kepada rasa fitrah kasih sayang.

“Maka selesai melaksanakan Sholat ini, kita tinggalkan lapangan ini, lalu kita tebarkan rahmat di tengah-tengah keluarga kita, di masyarakat dan bahkan di seluruh alam,” pesan Ustads Sophian di akhir khobahnya.

Terpisah Danrem 161/Wira Sakti mengapresiasi toleransi kehidupan beragama di Nusa Tenggara Timur, maka memang sudah sepantasnya daerah ini mendapatkan sebutan sebagai Nusa Terindah Toleransinya.

Danrem mengatakan bahwa seperti hari ini Idul Fitri bersamaan dengan kegiatan Kebhaktian Minggu Umat Nasrani. Di beberapa tempat oleh saudara-saudara Umat Nasrani, kita diberikan kesempatan lebih awal untuk melaksanakan ibadah Sholat Ied baru kemudian Umat Nasrani melaksanakan Ibadah Kebhaktian.

“Disitulah saya merasakan dan melihat betapa indah kebersamaan dan toleransi yang ada di Kupang dan Nusa Tenggara Timur”, ungkap Danrem.

Danrem juga berharap bahwa situasi dan kondisi yang sudah berjalan baik ini tetap terjaga dan terpelihara dan bahkan bisa dicontoh oleh daerah-daerah lainnya di Indonesia.(ambu)

Komentar ANDA?