Daun Kelor “Emas Hijau” Bisa Jadi Sumber Devisa

0
444
Foto: Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat

NTTsatu.com – KUPANG – Aneka potensi  di wilayah provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga saat ini belum diperhatikan dengan baik. Potensi yang ada itu antara lain daun kelor dari NTT yang diakui sebagai salah satu terbaik di dunia.

Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat selama ini terus berbicara soal daun kelor ini, karena itu dia berjanji dalam masa kepemimpinan bersama wakilnya Josef Nae Soi akan mengembangkan tanaman kelor menjadi sumber pendapatan atau devisa baru di daerah itu. Daun kelor itu bahkan disebutnya sebagai “ Emas Hijau” dari NTT.

“Daun kelor atau disebut juga marungga akan dikembangkan menjadi sumber devisa baru bagi Nusa Tenggara Timur,” katanya di Kupang, Senin, 10 September 2018.

Menurut mantan Ketua Fraksi NasDem DPR RI ini,  kelor menjadi pohon masa depan yang diandalkan untuk mengatasi kekurangan gizi yang selama ini masih menjadi masalah di NTT.

Ia mengatakan, tumbuhan kelor di NTT termasuk yang terbaik di dunia sehingga bisa membuatnya menjadi ’emas hijau’ yang akan bernilai ekonomi tinggi.

“Kalau di Eropa, di Jepang, dikenal dengan revolusi putih minum susu putih, NTT ingin memperkenalkan kepada dunia revolusi hijau lewat marungga,” katanya.

Untuk itu, Gubernur Viktor mengajak masyarakat di daerah itu mulai saat ini menanam kelor secara massal sebagai tanaman produksi. Tanaman ini sangat mudah dikembangkan di seluruh pelosok Nusa Tenggara Timur.

Ia menambahkan, pembangunan NTT lima tahun ke depan akan difokuskan pada lima misi di antaranya pembangunan pariwisata, kesejahteraan rakyat, sumber daya manusia, infrastruktur dan reformasi birokrasi.

“Kami akan konsentrasi membangun NTT dengan visi, misi dan program kerja yang selalu kami sampaikan dimana-mana saat kampanye lalu. Dan itu sudah menjadi komitmen kami untuk menjacap masyarakat NTT yang sejahtera,” tandasnya. (gan)

Komentar ANDA?