NTTsatu.com – LEMBATA – Pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Lembata Periode 2018-2022 harus berperan aktif dan memiliki tanggung jawab moril untuk mendorong para pengrajin dan pelaku usaha untuk meningkatkan ekonomi kreatif di Lembata.
Pesan ini disampaikan Ketua Dekranasda Kabupaten Lembata Ny. Yuni Damayanti, SE ketika melantik pengurus Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Lembata di Rumah Jabatan Sementara Bupati Lembata Kuma Resort, Jumad 16 November 2018.
Pelantikan dan Pengukuhan Kepengurusan Dewan Kerajinan Daerah itu berdasar pada Surat Keputusan Bupati Lembata Nomor 419 Tahun 2018 tentang Kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional Daerah Kabupaten Lembata Periode 2018-2022.
Yuni mengatakan, kemajuan dalam meningkatkan keragaman dan kualitas produk kerajinan daerah tidak terlepas dari peran Dekransda. untuk itu dia berharap para pengurus dan anggota agar berperan aktif dan memiliki tanggung jawab moril untuk mendorong para pengrajin dan pelaku usaha untuk meningkatkan ekonomi kreatif termasuk orang kreatif.
Ia melanjutkan, pihaknya menyadari banyak langka yang masih perlu dan harus disempurnakan. Untuk itu ia mengajak jajaran kepengurusan yang dipimpinnya untuk mulai bekerja dengan fokus dan terus meningkatkan kapasitas kompetensi dalam kreatifitas yang produktif. Deskranasda harus terus berupaya untuk membantu menumbuh kembangkan industri
kratif dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal berbasis inovatif.
Yuni juga mengharapkan adanya sinergitas antar Dinas dan Instasi terkait dalam menetapkan program jangka pendek dan menengah yang strategis. Ke depan perlu adanya konsolidasi secara terus menerus antara organisasi Dekranasda bersama masyarakat pengrajin untuk mengurangi kesenjangan komunikasi dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi masyarakat pengrajin.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyatakan pentingnya bekerja secara fokus. Jika pariwisata adalah leding sektornya maka yang namanya kerajinan pasti bisa jalan.
Menurutnya perlu adanya identifikasi kelompok mana yang betul betul menjadi sasaran Dekranasda dari aspek mendesain dan kulitasnya. Dicontohkannya kain sarung Lembata masih kala kualitas dengan kain tenunan daerah lainnya, hanya karena dari bahan benangnya. Dengan demikian diharapkan perlu ada pendekatan dan pendampingan dari Dekranasda untuk meningkatkan kulaitas tenunan.
Bupati juga memastikan tahun 2019 mendatang pemerintah daerah sudah ada tempat untuk pajang hasil kerajinan berlokasi di Bukit Cinta Lembata (BCL).
Untuk mempromosikan dapat dilakukan secara online, masyarakat dapat berkreasi dengan berbagai kerajinan, berbagai bentuk dan ukuran kerajinan, dan dapat dijual dengan harga yang terjangkau. (M.Molan Kominfo/yos)