Di Lembata: Balauring Kembangkan Kerupuk Ikan Tuna, Hadakewa Ikan Teri

0
482
Foto: Bupati Lembata Eliazer Yenji Sunur bersama wakilnya Thomas Ola Langoday foto bersama kelompkok nelayan Balauring

NTTsatu.com – LEWOLEBA – Strategi peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat dengan memulai pemetaan  potensi desa untuk menemukan dan mengembangkan produk unggulan desa  yang digagas Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dan Wakil Bupati Lembata Thomas Ola Langoday, kini mulai mendapat angin  segar.

Para Kepala desa di Lembata saat ini mulai berlomba melakukan inovasi atas potensi desa yang ditemukan untuk dijadikan produk unggulan. Inovasi atas produk unggulan inilah yang kemudian memberi ciri pertumbuhan bagi masing-masing desa agar peluang untuk berkembang menjadi semakin terbuka karena desa-desa telah ‘diklaster’ kedalam ciri atau tema pertumbuhan ekonomi sehingga memudahkan intervensi Pemerintah atau pihak lain yang ingin memfasilitasi.

Di Desa Balauring kecamatan Omesuri misalnya. Desa ini adalah desa pesisir yang terkenal dengan ikan Tuna. Rata-rata masyarakat Balauring adalah masyarakat nelayan yang penghasilannya didapat dari hasil tangkapan ikan. Ikan tuna menjadi salah satu jenis ikan favorit bagi nelayan Balauring karena selain banyak terdapat di sekitar perairan mereka tetapi jenis ikan ikan ini  juga memiliki nilai jual yang tinggi. Ikan ini biasanya dijual langsung ke penada dengan harga 52 ribu rupiah perkilogram.

Atas kondisi ini, Kepala Desa berinisiatif menjadikan ikan tuna menjadi produk unggulan desa. Kalau selama ini ikan tuna yang ditangkap, dijual langsung ke penada maka kedepan diusahakan agar ikan tuna yang ada selain langsung dijual dapat juga diolah dan dikemas menjadi kerupuk ikan  tuna. Inisiatif ini digagas karena sejalan dengan strategi pembangunan daerah dimana semua desa di Lembata diarahkan untuk fokus mengembangkan satu produk unggulan agar ada hasil yang jelas bagi peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Ketika kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Lembata ke Balauring, Rabu, 29/11/17 lalu dalam rangka deklarasi kampung KB dan pelantikan BPD, produk kerupuk ikan tuna ini diperkenalkan ke Pemda Kabupaten dan undangan yang hadir.

Bupati Lembata Eliaser Yentji sunur menyambut baik inisiatif ini dan diharapkan kedepan semua dinas terkait harus mulai mengintervensi.

OPD terkait yang ada selain berusaha membantu masyarakat  dengan peralatan tangkap tetapi juga harus bergerak pada olahan hasil tangkapan agar pendapatan masyarakat bisa lebih meningkat.

“Saya minta OPD terkait segera perhatikan ini.  Kita mulai komersilkan Balauring ini sebagai desa kerupuk  ikan tuna. Kadis Perikanan dan Kadis Perindag perhatikan ini.  Untuk 2018,  kita intervensi semaksimal mungkin,” tegas Bupati Sunur.

 

Hadakewa Dengan Ikan Teri

Sementara  di desa Hadakewa kecamatan Lebatukan, saat ini kepala desa  Klemens Kwaman dalam tahapan persiapan menjadikan ikan teri yang terkenal sebagai hasil tangkapan utama nelayan pesisir Lebatukan ini menjadi produk unggulan desanya.

Dalam kesempatan pada hari yang sama Rabu,29/11, Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur dalam kunjungan kerjanya menegaskan bahwa Pemda serius menjadikan ikan teri sebagai salah satu produk unggulan.

“Jangan lihat ikannya yang kecil, tetapi lihat uangnya. Ikannya kecil tetapi uangnya nanti besar sekali. Bapa Mama kalau konsentrasi betul urus ikan ini maka akan sangat membantu. Saya sudah perkenalkan ini dan dicoba di beberapa restoran besar di Jakarta. Ikan teri kita lebih enak dibanding yang dari Sumatera. Kita datangkan alat pengeringannya agar dimusim hujan bapa mama tidak kesulitan. Kita keringkan dan kita kemas secara baik, saya yakin akan sangat membantu bapa mama kedepan,” kata Bupati sunur. (hms setda lembata/bp

Komentar ANDA?